Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Pengembangan budaya dan penguatan kearifan lokal ternyata mampu meminimalisir bahkan mencegah terjadinya bencana sosial atau konflik sosial di lingkungan masyarakat, kata Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Provinsi Kalimantan Timur Bere Ali.

"Bencana itu ada dua yakni, bencana alam dan sosial. Salah satu upaya atau cara meminimalisir bencana sosial atau konflik sosial itu dengan penguatan kearifan lokal," kata Bere Ali pada Silaturahmi Penguatan Akses Kearifan Lokal di Samarinda, Rabu.

Menurut dia, kearifan lokal dikenal sebagai nilai-nilai atau kebiasaan hidup atau tradisi yang berlaku dalam kehidupan masyarakat dalam lingkup kawasan tertentu.

"Dimana tradisi itu membuat kehidupan masyarakat setempat maupun pendatang menjadi hidup tenang dan damai serta semakin harmonis," jelas Bere Ali.

Namun, kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan menurutnya, diindikasikan telah mampu mengikis "local wisdom" atau kearifan lokal yang telah berlaku dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat.

Akibatnya kata Bere Ali, kondisi tersebut diprediksikan secara perlahan namun pasti, berimbas pada terjadinya bencana sosial atau konflik sosial di lingkup masyarakat.

"Inilah pentingnya kita kembali menguatkan budaya dan kearifan lokal. Selama itu memiliki nilai positif maka akan terus kita pertahankan," jelas Bere Ali.

Apalagi tambahnya, hal itu sesuai semangat Undang-undang Nomor 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial dan semboyan `Dimana Bumi Dipijak Di situ Langit Dijunjung`.

Sementara, Kepala Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Ayi Hikmat mengemukakan, silaturahmi sebagai upaya pemerintah untuk mengingatkan pentingnya masyarakat mempertahankan kearifan lokal.

"Silaturahmi ini upaya kami untuk mengingatkan kembali para tokoh dan pemerintah daerah kepada warganya mempertahankan kearifan lokal, sehingga keamanan dan kedamaian tetap terjaga," ujar Ayi Himat.

Silaturahmi dilaksanakan tiga hari yakni mulai 9-11 Agustus 2016 yang diikuti 40 peserta dari tokoh masyarakat maupun pemangku adat dan pejabat pemerintah serta ketua forum kabupaten dan kota se-Kaltim.(*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016