Penajam (ANTARA Kaltim) -  Pasien diare yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, usai lebaran meningkat.

"Jumlah pasien diare yang berobat dan dirawat di RSUD hingga lima hari setelah lebaran mengalami peningkatan," ungkap Direktur RSUD Kabupaten Penajam Paser Utara, Jense Grace Makisurat saat dihubungi di Penajam, Selasa.

Peningkatan jumlah pasien diare tersebut menurut dia, diakibatkan perubahan pola makan yang berlebihan setelah melaksanakan ibadah puasa.

"Setelah satu bulan puasa, masyarakat jarang memperhatikan pola makan dan cenderung makan berlebihan," kata Grace Makisurat.

Usia penderita diare yang dirawat di RSUD Kabupaten Penajam Paser Utara hampir merata, mulai dari usia anak-anak, remaja dan dewasa.

"Orang dewasa lebih rentan terkena diare karena lebih sensitif, kami harapkan masyarakat memperhatikan pola makan agar tidak terserang diare," ujarnya.

Usia dewasa atau orang tua lanjut dia, rawan terserang diare karena lebih sensitif dibanding usia anak-anak maupun usia remaja.

Meskipun pasien diare mengalami peningkatan, RSUD Kabupaten Penajam Paser Utara belum menetapkan serangan diare sebagai kejadian luar biasa atau KLB.

"Walaupun mengalami peningkatan 10 kasus, tapi penyakit diare masih tergolong sedang atau ringan," ucapnya.

Gejala diare tambahnya, ditandai dengan encernya tinja atau kotoran yang dikeluarkan serta frekuensi buang air besar lebih sering dari biasanya.

Untuk mecegah kasus diare semakin meningkat, Grace Makisurat mengimbau masyarakat agar dapat menjaga pola hidup sehat dengan memperhatikan pola makan dan istirahat teratur harus benar-benar dijalankan. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016