Penajam (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menargetkan angka kelahiran sapi jenis brahman cross bantuan pemerintah pusat mencapai 80 persen pada 2017.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Penajam Paser Utara, Arief Murdiyatno saat dihubungi di Penajam, Jumat mengatakan, November 2015 Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara menerima 713 ekor sapi bantuan dari pemerintah pusat.
Hingga saat ini, populasi sapi ternak jenis brahman cross asal Australia itu meningkat sekitar 40 persen atau menjadi 1.070 ekor.
Arief Murdiyatno optimistis populasi ternak sapi tersebut pada tahun ke dua atau 2017 akan meningkat menjadi sekitar 1.600 ekor.
"Dengan target populasi 2017 itu, berarti tingkat kelahiran anak sapi jenis brahman cross mencapai 80 persen," ujarnya.
Namun, peternak harus melakukan perhitungan waktu kelahiran sapi bantuan pemerintah pusat tersebut, karena kelelahan akibat melahirkan merupakan salah satu penyebab kematian induk sapi.
"Hingga Juni 2016 sebanyak 35 ekor di antaranya mati karena kelelahan melahirkan serta kurang mendapatkan perawatan dan nutrisi," jelas Arief Murdiyatno.
Sesuai komitmen awal, lanjut dia, bantuan untuk kelompok yang dinilai gagal mengembangbiakkan sapi bantuan tersebut, akan dialihkan kepada kelompok lain.
Arief Murdiyatno berharap, para peternak sapi bisa mengoptimalkan pengelolaan dan pemeliharaan, sehingga tingkat pertambahan populasi sapi brahman cross di Kabupaten Penajam Paser Utara dapat maksimal.
Untuk peningkatan populasi ternak sapi tersebut, Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Penajam Paser utara juga telah menyiapkan program strategis.
"Program peningkatan hasil peternakan itu yakni, memberlakukan sistem kawin suntik dan gertak birahi pada sapi bantuan tersebut, serta perluasan areal pakan dan pengobatan massal hewan ternak," kata Arief Murdiyatno. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Penajam Paser Utara, Arief Murdiyatno saat dihubungi di Penajam, Jumat mengatakan, November 2015 Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara menerima 713 ekor sapi bantuan dari pemerintah pusat.
Hingga saat ini, populasi sapi ternak jenis brahman cross asal Australia itu meningkat sekitar 40 persen atau menjadi 1.070 ekor.
Arief Murdiyatno optimistis populasi ternak sapi tersebut pada tahun ke dua atau 2017 akan meningkat menjadi sekitar 1.600 ekor.
"Dengan target populasi 2017 itu, berarti tingkat kelahiran anak sapi jenis brahman cross mencapai 80 persen," ujarnya.
Namun, peternak harus melakukan perhitungan waktu kelahiran sapi bantuan pemerintah pusat tersebut, karena kelelahan akibat melahirkan merupakan salah satu penyebab kematian induk sapi.
"Hingga Juni 2016 sebanyak 35 ekor di antaranya mati karena kelelahan melahirkan serta kurang mendapatkan perawatan dan nutrisi," jelas Arief Murdiyatno.
Sesuai komitmen awal, lanjut dia, bantuan untuk kelompok yang dinilai gagal mengembangbiakkan sapi bantuan tersebut, akan dialihkan kepada kelompok lain.
Arief Murdiyatno berharap, para peternak sapi bisa mengoptimalkan pengelolaan dan pemeliharaan, sehingga tingkat pertambahan populasi sapi brahman cross di Kabupaten Penajam Paser Utara dapat maksimal.
Untuk peningkatan populasi ternak sapi tersebut, Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Penajam Paser utara juga telah menyiapkan program strategis.
"Program peningkatan hasil peternakan itu yakni, memberlakukan sistem kawin suntik dan gertak birahi pada sapi bantuan tersebut, serta perluasan areal pakan dan pengobatan massal hewan ternak," kata Arief Murdiyatno. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016