Samarinda (ANTARA Kaltim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Timur mengimbau masyarakat di daerah itu agar senantiasa meningkatkan kesiapsiagaan mengantisipasi berbagai kemungkinan terjadinya bencana.

"Bencana atau musibah tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi sehingga diperlukan kesiapsiagaan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan terjadinya bencana itu," ujar Kepala BPBD Kaltim Chairil Anwar di Samarinda, Minggu.

"Kondisi lingkungan yang bertambah rusak dan makin tidak seimbang, menyebabkan terjadinya musibah atau bencana alam berupa banjir, tanah longsor, kekeringan dan kebakaran hutan," katanya.

Akibat kerapnya terjadi bencana khususnya banjir, BPBD Kaltim meminta SKPD di daerah itu melakukan pengawasan lebih ketat terhadap perusahaan agar tetap menjaga lingkungan yang baik, dengan tidak sembarang membabat hutan hanya untuk kepentingan dan keuntungan perusahaan.

"Pihak terkait harus memberikan sanksi kepada perusahan yang sengaja merusak lingkungan karena dampaknya sangat besar yang dapat menimbulkan terjadinya bencana, baik berupa banjir maupun tanah longsor," tutur Chairil Anwar.

Kesadaran menjaga keseimbangan lingkungan, menurut dia, perlu terus dilakukan sebagai upaya mencegah terjadinya bencana alam yang sering melanda wilayah Indonesia, termasuk di kabupaten/kota di Kaltim.

"Ketika musim hujan, terjadi erosi, tanah longsor dan banjir yang disebabkan air yang mengalir tertahan di sungai yang dangkal dan drainase yang buntu karena sampah dibuang tidak pada tempatnya," kata Chairil Anwar.

Untuk menghindari terjadinya bencana khususnya banjir, ia meminta warga agar selalu menjaga kebersihan lingkungan, seperti tidak membuang sampah di sembarang tempat, menjaga kebersihan drainase/parit atau got, menanam pohon pada lahan kosong untuk mencegah terjadinya banjir longsor saat musim hujan.

Sebelumnya, yakni pada Sabtu sore (11/6), sebagian wilayah Kota Samarinda terendam banjir akibat hujan lebat yang mengguyur daerah itu sejak siang.

Walaupun hujan hanya berlangsung dari dua jam, namun genangan air di sejumlah ruas jalan sempat mengganggu aktivitas warga Kora Samarinda hingga Sabtu malam.

Genangan air di kawasan permukiman terparah berlangsung di kawasan Mugirejo dan Jalan Damanhuri dan di Perumahan Bengkuring, dengan ketinggian hingga mencapai dada orang dewasa.

Banjir terparah juga menggenangi kawasan Jalan Kesejahteraan, Jalan PM Noor hingga Jalan AW Syahranie, dengan ketinggian rata-rata di atas 60 centimeter. (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016