Samarinda (ANTARA Kaltim) - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya yang diwakili Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian LHK Imam Hendargo Abu Ismoyo menyatakan Kaltim layak menjadi model percontohan pembangunan hijau di tingkat provinsi di Indonesia bahkan di dunia, bersama Provinsi Para di  Brasil dan Provinsi Yucatan di Mexico.

Hal itu, karena Pemprov Kaltim mampu membangun partisipasi dan menggalang seluruh pihak dan masyarakat, termasuk pengusaha untuk bersama-sama melaksanakan program pembangunan hijau di daerah.

Komitmen politik yang dilakukan Pemprov Kaltim dalam program pembangunan hijau sangat mendorong semua pihak mendukung. Misal, pelestarian lingkungan hidup di Hutan Wehea yang dilakukan masyarakat adat setempat, mampu membangun ekosistem hayati yang baik di Kaltim. Apalagi hutan tersebut masih memiliki keanekaragaman hayati yang dipenuhi hewan-hewan langka termasuk habitat orangutan.

“Apresiasi yang tinggi kepada Pemprov Kaltim atas kerja keras dalam program pembangunan hijau di daerah. Diharapkan Kaltim mampu menjadi model atau percontohan di Indonesia dan dunia,” kata Imam Hendargo Abu Ismoyo pada peringatan Hari Lingkungan Hidup (LH) se-Dunia 2016 dan deklarasi Green Growth Compact (GGC) atau Gerakan Bersama Pembangunan Hijau di GOR 27 September Unmul, Ahad (29/5).

Menurut dia, melaksanakan pelestarian lingkungan hidup sama dengan mendukung Indonesia dalam perubahan iklim. Pasalnya, Indonesia menyadari betul bahwa sektor kehutanan dan pemanfaatan lahan adalah sektor yang signifikan dalam mengendalikan perubahan iklim.

Pemprov Kaltim mengajak semua pihak bersama-sama melaksanakan pembangunan hijau, berangkat dari deklarasi GGC. Deklarasi GGC dirangkai dengan penanaman pohon di Bandara Samarinda Baru (BSB),  Jalan Tol Balikpapan Samarinda, Kawasan Industri Kariangau yang dilakukan jajaran Kodam VI Mulawarman. Pemprov Kaltim bersama semua pihak dan masyarakat membersihkan Sungai Karang Mumus (SKM), serta penyerahan penghargaan program penilaian peringkat kinerja perusahaan (Proper) di Kaltim serta penyerahan penghargaan Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi dan penghargaan kepada penerima Kalpataru Tingkat Provinsi.

“Deklarasi ini adalah tekadi kita bersama. Saya berharap seluruh masyarakat maupun pihak perusahaan dapat bersama pemerintah melaksanakan pembangunan hijau di daerah. Mulai dari menanam pohon hingga memunggut sampah di Sungai Karang Mumus serta membersihkan lingkungan sekitar tempat tinggal, sehingga pembangunan hijau di Kaltim terwujud,” jelasnya.

Melalui program ini, Gubernur Kaltim mengajak bersama menyelamatkan aliran sungai dari kotoran sampah yang dimulai dari Sungai Karang Mumus atau SKM. Mulai saat ini, Awang mengajak masyarakat Samarinda, khususnya warga SKM tidak lagi membuang sampah  ke sungai.

“Karena itu, kita berikan 50 toilet darat kepada warga SKM, sehingga mulai saat ini tidak lagi melaksanakan aktivitas mandi dan cuci di jamban, termasuk membuang sampah di sungai, sehingga sungai ini selalu terjaga kebersihannya,” jelasnya. (Humas Prov Kaltim/jay)   

 

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016