Samarinda (ANTARA Kaltim) - Badan Pembangunan Perbatasan Daerah (BPPD) Provinsi Kalimantan Timur, menggelar sosialisasi dan pelatihan tentang tata cara budidaya Gaharu.
Kepala Badan Pembangunan Perbatasan Daerah (BPPD) Kaltim Frederik Bid di Samarinda, Jumat, menyatakan sosialisasi dan pelatihan budidaya Gaharu itu diberikan kepada masyarakat perbatasan yang ada di Kabupaten Mahakam Ulu.
Selain Gaharu, warga perbatasan juga diberikan sosialisasi dan pelatihan budidaya Kakao.
Komoditi Kakao dan Gaharu menurut Frederik Bid, saat ini menjadi primadona dalam menghidupkan roda perekonomian masyarakat di Kabupaten Mahakam Ulu.
"Setelah kami lakukan sosialisasi, antusiasme masyarakat di perbatasan mengembangkan Kakao dan Gaharu cukup tinggi. Sosialisasi dan pelatihan budidaya Kakao dan Gaharu tersebut memang diharapkan dapat memacu dan memotivasi masyarakat, khususnya para pekebun," katanya.
Ia menyatakan, pada pelatihan itu masyarakat banyak belajar dan memahami tentang budidaya Gaharu yang sebelumnya masih mencari kayu Gaharu di dalam hutan.
"Selama ini, masih ada masyarakat yang mencari Gaharu di dalam hutan. Jadi, kami memberikan pemahaman agar tidak usah lagi mencari Gaharu karena komoditasnya di tengah hutan telah berkurang," ujarnya.
"Setelah diberi pemahaman tersebut, masyarakat akhirnya memilih mengembangkan budidaya Gaharu sehingga tidak lagi mencari di dalam hutan. Kami berharap, masyarakat dapat menanam Kakao maupun Gaharu di kebunnya masing-masing," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
Kepala Badan Pembangunan Perbatasan Daerah (BPPD) Kaltim Frederik Bid di Samarinda, Jumat, menyatakan sosialisasi dan pelatihan budidaya Gaharu itu diberikan kepada masyarakat perbatasan yang ada di Kabupaten Mahakam Ulu.
Selain Gaharu, warga perbatasan juga diberikan sosialisasi dan pelatihan budidaya Kakao.
Komoditi Kakao dan Gaharu menurut Frederik Bid, saat ini menjadi primadona dalam menghidupkan roda perekonomian masyarakat di Kabupaten Mahakam Ulu.
"Setelah kami lakukan sosialisasi, antusiasme masyarakat di perbatasan mengembangkan Kakao dan Gaharu cukup tinggi. Sosialisasi dan pelatihan budidaya Kakao dan Gaharu tersebut memang diharapkan dapat memacu dan memotivasi masyarakat, khususnya para pekebun," katanya.
Ia menyatakan, pada pelatihan itu masyarakat banyak belajar dan memahami tentang budidaya Gaharu yang sebelumnya masih mencari kayu Gaharu di dalam hutan.
"Selama ini, masih ada masyarakat yang mencari Gaharu di dalam hutan. Jadi, kami memberikan pemahaman agar tidak usah lagi mencari Gaharu karena komoditasnya di tengah hutan telah berkurang," ujarnya.
"Setelah diberi pemahaman tersebut, masyarakat akhirnya memilih mengembangkan budidaya Gaharu sehingga tidak lagi mencari di dalam hutan. Kami berharap, masyarakat dapat menanam Kakao maupun Gaharu di kebunnya masing-masing," katanya. (*)
Editor : Rahmad
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016