Samarinda (ANTARA Kaltim) – Keberhasilan menerima dan memelihara sapi indukan impor Brahman Cross dari Australia pada tahun 2016 menjadikan Kaltim sebagai daerah percontohan bagi provinsi lain di Indonesia.
Sejumlah 30.000 sapi Brahman Cross yang didatangkan Kementerian Pertanian dari Nortthern Territory untuk daerah-daerah di Indonesia, ternyata hanya Kaltim yang mampu melaksanakan dan menerima sekitar 2.078 ekor.
“Kaltim satu-satunya daerah yang mampu melaksanakan program sapi indukan Brahman Cross impor tahun lalu, sehingga menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia,†kata Kepala Dinas Peternakan Kaltim Dadang Sudarya, Senin.
Pada tahun itu lanjutnya, banyak daerah yang tidak dapat melaksanakan program nasional tersebut. Bahkan, kebanyakan dari mereka telah mengembalikan uang ke negera karena tidak sanggup melaksanakan pengadaan sapi indukan impor.
Sebaliknya, Kaltim dari target atau jatah sekitar 10.000 sapi dari jumlah nasional sebanyak 30.000 ekor telah menerima 2.078 sapi Brahman Cross. Dimana tahap awal sapi-sapi tersebut disebarkan ke Kabupaten Paser dan Penajam Paser Utara dan setelah 14 hari dalam keadaan hidup ditangan petani peternak, Pemprov Kaltim menerima sekitar 1.926 ekor dari jumlah 2.078 sapi.
Sedangkan proses selanjutnya, sapi indukan impor itu dibagikan kepada kelompok-kelompok tani ternak masing-masing 50 ekor per kelompok. Saat ini telah mampu melahirkan anak sekitar 1.079 ekor.
“Tahun ini kita kembali mendapat kepercayaan untuk menerima sapi indukan impor karena keberhasilan Kaltim mengembangkan sapi Brahman Cross bantuan pusat. Bantuan ini sangat berarti bagi daerah terutama dalam percepatan pencapaian populasi dua juta sapi Kaltim,†ungkap Dadang Sudarya. (Humas Prov Kaltim/yans)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
Sejumlah 30.000 sapi Brahman Cross yang didatangkan Kementerian Pertanian dari Nortthern Territory untuk daerah-daerah di Indonesia, ternyata hanya Kaltim yang mampu melaksanakan dan menerima sekitar 2.078 ekor.
“Kaltim satu-satunya daerah yang mampu melaksanakan program sapi indukan Brahman Cross impor tahun lalu, sehingga menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia,†kata Kepala Dinas Peternakan Kaltim Dadang Sudarya, Senin.
Pada tahun itu lanjutnya, banyak daerah yang tidak dapat melaksanakan program nasional tersebut. Bahkan, kebanyakan dari mereka telah mengembalikan uang ke negera karena tidak sanggup melaksanakan pengadaan sapi indukan impor.
Sebaliknya, Kaltim dari target atau jatah sekitar 10.000 sapi dari jumlah nasional sebanyak 30.000 ekor telah menerima 2.078 sapi Brahman Cross. Dimana tahap awal sapi-sapi tersebut disebarkan ke Kabupaten Paser dan Penajam Paser Utara dan setelah 14 hari dalam keadaan hidup ditangan petani peternak, Pemprov Kaltim menerima sekitar 1.926 ekor dari jumlah 2.078 sapi.
Sedangkan proses selanjutnya, sapi indukan impor itu dibagikan kepada kelompok-kelompok tani ternak masing-masing 50 ekor per kelompok. Saat ini telah mampu melahirkan anak sekitar 1.079 ekor.
“Tahun ini kita kembali mendapat kepercayaan untuk menerima sapi indukan impor karena keberhasilan Kaltim mengembangkan sapi Brahman Cross bantuan pusat. Bantuan ini sangat berarti bagi daerah terutama dalam percepatan pencapaian populasi dua juta sapi Kaltim,†ungkap Dadang Sudarya. (Humas Prov Kaltim/yans)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016