Samarinda (ANTARA Kaltim)- Ketua Komisi II DPRD Kaltim Edy Kurniawan mengatakan pemerintah melalui SKPD harus memaksimalkan kehadiran Peraturan Daerah (Perda) tentang Perlindungan dan Pemanfaatan Lahan Kritis Dalam Rangka Maksimalisasi Potensi Pendapatan Daerah.

Menurutnya, ada banyak potensi yang bisa dilakukan dalam perda itu yang berkaitan dengan pertanian dalam arti luas. Termasuk diantaranya bagaimana memaksimalkan potensi perkebunan karet hingga kelapa sawit.

"Perlu diatur programnya oleh pemerintah, ini berkaitan dengan pemanfaatan lahan kritis. Misalnya, ada salah satu wilayah yang menjadi titik spot lahan kritis pemerintah bisa bekerjasama dengan petani lokal untuk kerjasama pengembangan karet atau lainnya," kata Edy ketika memimpin rapat kerja Komisi II dengan KTNA Kaltim, Dinas Kehutanan Kaltim, Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kaltim, Dinas kelautan dan Perikanan Kaltim, Senin (18/4).

Dengan besaran luasan lahan kritis di Kaltim maka jika dimaksimalkan dengan melakukan program terstruktur dengan baik maka akan mampu menjadi salah satu potensi pendapatan yang maksimal bagi daerah Kaltim tanpa meninggalkan substansi dari perda itu yakni perlindungan dan pemanfaatan lahan kritis.

Pihaknya berharap agar nantinya bisa dimasukan dalam program kerja masing-masing dinas terkait dengan mengikutsertakan KTNA Kaltim agar mampu dilaksanakan dengan baik serta maksimal.

Kadis Pertanian Kaltim Ibrahim menuturkan adapun yang menjadi visi pertanian Kaltim adalah menciptakan swasembada beras dan meningkatnya agrobisnis tanaman pangan dan hortikultura berbasis keunggulan lokal.
Dalam rangka mewujudkan hal tersebut maka pihaknya telah melakukan upaya pendekatan pembangunan kawasan tanaman pangan dan koltikultura yakni dengan fokus pada 50 kecamatan potensial di Kaltim.

"Selain itu fokus komoditas tanaman pangan yakni padi, jagung, kedelai, ubi kayu, serta holtikultura seperti jeruk, durian, elai, pisang dan papaya dengan model pengembangan kawasan usaha agribisnis yang terpadu," sebut Ibrahim didampingi Kadis Kelautan dan Perikanan Kaltim Nursigit, Dinas Kehutanan Kaltim Wahyu Widhi, Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kaltim Harmanto, Ketua KTNA Kukar Wisrayanto, dan lainnya.

Ditambahkannya, strategi peningkatan produksi tanaman pangan dengan peningkatan produktivitas, perluasan areal tanam, pengembangan produksi, penguatan kelembagaan dan pembiayaan, yang semuanya merupakan satu kesatuan. (Humas DPRD Kaltim/adv)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016