Samarinda (ANTARA Kaltim) - Semangat gotong royong masyarakat saat ini kian memudar. Padahal banyak manfaat yang dirasakan oleh masyarakat melalui kegiatan gotong royong di lingkungannya masing-masing. Selain lingkungan yang bersih dan sehat, gotong royong juga sebagai ajang silaturrahmi antar warga sekaligus mempererat tali persaudaraan.
Dengan tingkat kepedulian masyarakat akan lingkungan yang sudah semakin berkurang tersebut, Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Mursidi Muslim mengimbau masyarakat Kaltim untuk menggalakkan kembali budaya gotong royong di lingkungan masing-masing. Imbauan itu disampaikan agar lingkungan jadi bersih dan tidak tergenang kala hujan.
Apalagi di saat musim hujan seperti saat ini. Dimana banyak pemukiman dan jalan-jalan utama di Samarinda yang tergenang banjir.
"Saat banjir seperti ini diharapkan semua warga sadar bahwa selama ini budaya gotong royong sudah jarang dilakukan. Sehingga banyak parit di pemukiman warga dipenuhi sampah sehingga air tersumbat dan mengenangi rumah warga," ujarnya.
Ia melanjutkan, menjaga lingkungan sekitar seperti parit dan sungai tetap bersih dari sampah merupakan salah satu cara mencegah banjir. Hal itu agar saluran air tidak tersumbat dan Samarinda khususnya, yang merupakan Ibu Kota Kaltim bisa terbebas dari banjir.
"Dengan gotong royong, lingkungan yang dibersihkan dapat menjadi salah satu upaya mencegah terjadinya penularan penyakit deman berdarah," ucapnya. (Humas DPRD kaltim/adv)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
Dengan tingkat kepedulian masyarakat akan lingkungan yang sudah semakin berkurang tersebut, Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Mursidi Muslim mengimbau masyarakat Kaltim untuk menggalakkan kembali budaya gotong royong di lingkungan masing-masing. Imbauan itu disampaikan agar lingkungan jadi bersih dan tidak tergenang kala hujan.
Apalagi di saat musim hujan seperti saat ini. Dimana banyak pemukiman dan jalan-jalan utama di Samarinda yang tergenang banjir.
"Saat banjir seperti ini diharapkan semua warga sadar bahwa selama ini budaya gotong royong sudah jarang dilakukan. Sehingga banyak parit di pemukiman warga dipenuhi sampah sehingga air tersumbat dan mengenangi rumah warga," ujarnya.
Ia melanjutkan, menjaga lingkungan sekitar seperti parit dan sungai tetap bersih dari sampah merupakan salah satu cara mencegah banjir. Hal itu agar saluran air tidak tersumbat dan Samarinda khususnya, yang merupakan Ibu Kota Kaltim bisa terbebas dari banjir.
"Dengan gotong royong, lingkungan yang dibersihkan dapat menjadi salah satu upaya mencegah terjadinya penularan penyakit deman berdarah," ucapnya. (Humas DPRD kaltim/adv)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016