Samarinda (ANTARA Kaltim) – Kaltim  dalam enam minggu ke depan akan memasuki tahap paling penting dalam perhelatan nasional. Yakni, pencacahan lapangan Sensus Ekonomi 2016 (SE2016) yang akan digelar pada 1-31 Mei tahun ini.

Bagian dari upaya memberikan pemahaman bagi masyarakat, maka jajaran Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim didukung Pemerintah Provinsi Kaltim melaksanakan apel siaga SE 2016.

Apel dilaksanakan di Halaman Kantor Gubernur Kaltim diikuti ratusan petugas pencacah SE 2016 untuk wilayah Samarinda serta perwakilan kabupaten dan kota se-Kaltim dan Kaltara.

Menurut Asisten Pemerintahan H Aji Sayid Fatur Rahman, apel siaga merupakan momentum untuk membangkitkan kepedulian (awareness) dan membangun semangat jajaran BPS serta masyarakat Kaltim.

“Mulai saat ini kita harus berjalan satu irama, satu pikiran dan satu tujuan untuk menyukseskan SE 2016,” kata Fatur Rahman usai memimpin apel siaga SE 2016, Jumat (18/3).

Data yang dihasilkan dari SE 2016 lanjut dia, sangat penting dan bermanfaat bukan hanya bagi pemerintah atau pelaku usaha tetapi seluruh lapisan masyarakat. Dijelaskannya, SE 2016 mencakup data dasar seluruh kegiatan ekonomi kecuali sektor pertanian.

Kegiatan sensus yang dilaksakan selama satu bulan itu guna mendapatkan informasi dan potret utuh perekonomian di Indonesia, sehingga menjadi landasan penyusunan kebijakan dan perencanaan pembangunan nasional maupun regional.

Selain itu, akan diketahui daya saing bisnis di Indonesia termasuk penyediaan kebutuhan informasi bagi dunia usaha.

Sementara itu Kepala BPS Kaltim Muhammad Habibullah menyebutkan pihaknya akan menurunkan tidak kurang 5.743 petugas pencacah untuk 292 ribu usaha/perusahaan mencakup 15 kabupaten dan kota di wilayah Kaltim dan Kalimantan Utara.

“Terbanyak petugas kita di Kaltim yakni mencapai 4.816 orang. Sedangkan Kaltara masih sedikit hanya sekitar 927 orang. Masing-masing petugas mamiliki wilayah kerja antara dua hingga tiga blok sensus (RT),” ujar Habibullah. (Humas Prov Kaltim/yans)

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016