Balikpapan (ANTARA Kaltim) -  Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, terancam mengalami krisis air bersih karena ketersediaan air baku di Waduk Manggar hanya mencukupi sampai 13 hari kedepan.

Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi saat dihubungi di Balikpapan, Jumat mengatakan, Pemerintah Kota Balikpapan telah mengumumkan, bahwa ketersedian air baku di waduk Manggar hanya cukup 13 hari.

"Kondisi itu, Balikpapan masuk dalam tahap krisis air bersih. Kami telah membahas permasalahan itu bersama Perusahaan Daerah Air Minum setempat atau PDAM setempat," katanya.

Pemerintah Kota Balikpapan lanjut Rizal Effendi, bersama PDAM membahas sejumlah alternatif menghadapi krisis air bersih yang mulai melanda Kota Balikpapan, termasuk memberlakukan sistem bergiliran untuk pendistribusian air bersih kepada pelanggan.

"Kemungkinan pemberlakuan sistem bergiliran untuk pendistribusian air bersih kepada pelanggan akan kembali terjadi, seperti pada 2014 lalu," ujar dia.

"Balikpapan akan alami krisis air bersih karena debit air di Waduk Manggar terus menurun karena hujan yang tidak menentu," kata Rizal Effendi

Debit air di Waduk Manggar menurut Wali Kota Rizal Effendi, setiap hari mengalami penurunan, dimana saat ini ketinggian air di Waduk Manggar berada dilevel 5,2 meter, dan air baku itu hanya mampu bertahan selama 13 hari.

"Waduk Manggar itu tadah hujan, jadi kalau tidak turun hujan waduk itu tidak akan terisi sehingga sistem bergiliran untuk pendistribusian air bersih kepada pelanggan bisa kembali terjadi," jelas dia. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016