Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Kalimantan Timur, mengajak warga untuk tegas menolak gerakan apapun yang berbau radikalisme, karena gerakan itu merupakan penyesatan terhadap nilai-nilai agama.
"Selain menolak radikalisme, masyarakat juga harus tegas menolak tindakan terorisme dan ajakan mengkonsumsi narkoba, karena semua itu merupakan pembodohan dan meresahkan kehidupan beragama dan bernegara," kata Kepala Kemenag Kanwil Provinsi Kaltim, Saifi di Samarinda, Sabtu.
Apabila masyarakat menolak terhadap tiga ajakan yang merugikan banyak orang tersebut, maka secara perlahan tiga hal ituakan musnah dari tanah Indonesia, seiring dengan semakin cerdasnya dan keberanian masyarakat dalam menolak.
Menurutnya, gerakan radikalisme dan terorisme merupakan upaya yang dilakukan oleh oknum tertentu untuk memecah persatuan dan kesatuan bangsa, termasuk memecah kerukunan umat beragama.
Padahal kerukunan merupakan modal dasar dalam membangun bangsa, terlebih Indonesia adalah bangsa besar dengan beragam suku, budaya, bahasa, budaya, dan agama.
"Tanpa adanya kerukunan, maka tidak akan ada kedamaian. Tanpa adanya kerukunan, berarti tidak ada pembangunan. Tanpa adanya kerukunan, maka tidak ada kesejahteraan. Inilah yang dikehendaki oleh oknum-oknum tersebut supaya mereka bisa melancarkan misinya," kata dia.
Saifi melanjutkan, terorisme dan radikalisme merupakan tindakan anarkis yang kemudian sengaja dikaitkan dengan isu agama tertentu. Sikap ini jelas keliru karena tidak ada satu agama pun di dunia ini yang mengajarkan kekerasan.
"Semua agama mengajarkan kedamaian dan menawarkan jalan keselamatan dunia dan akhirat. Apabila pemeluk agama itu beragama dengan baik, Insya Allah ia akan tampil sebagai sosok yang sejuk, ramah, dan menjadi agen perdamaian. Bukan menjadi anarkis," katanya.
Sedangkan ajakan untuk menolak narkoba, hal itu harus diperangi bersama setiap individu karena selain narkoba merusak jaringan syaraf, Indonesia kini juga sedang darurat narkoba.
"Kepada semua tokoh agama dan umat beragama, mari kita perangi bersama narkoba. Pahamkan kepada generasi kita akan dampak dan bahaya narkoba. Bahaya narkoba akan meruntuhkan sendi-sendi kehidupan," kata Saifi lagi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
"Selain menolak radikalisme, masyarakat juga harus tegas menolak tindakan terorisme dan ajakan mengkonsumsi narkoba, karena semua itu merupakan pembodohan dan meresahkan kehidupan beragama dan bernegara," kata Kepala Kemenag Kanwil Provinsi Kaltim, Saifi di Samarinda, Sabtu.
Apabila masyarakat menolak terhadap tiga ajakan yang merugikan banyak orang tersebut, maka secara perlahan tiga hal ituakan musnah dari tanah Indonesia, seiring dengan semakin cerdasnya dan keberanian masyarakat dalam menolak.
Menurutnya, gerakan radikalisme dan terorisme merupakan upaya yang dilakukan oleh oknum tertentu untuk memecah persatuan dan kesatuan bangsa, termasuk memecah kerukunan umat beragama.
Padahal kerukunan merupakan modal dasar dalam membangun bangsa, terlebih Indonesia adalah bangsa besar dengan beragam suku, budaya, bahasa, budaya, dan agama.
"Tanpa adanya kerukunan, maka tidak akan ada kedamaian. Tanpa adanya kerukunan, berarti tidak ada pembangunan. Tanpa adanya kerukunan, maka tidak ada kesejahteraan. Inilah yang dikehendaki oleh oknum-oknum tersebut supaya mereka bisa melancarkan misinya," kata dia.
Saifi melanjutkan, terorisme dan radikalisme merupakan tindakan anarkis yang kemudian sengaja dikaitkan dengan isu agama tertentu. Sikap ini jelas keliru karena tidak ada satu agama pun di dunia ini yang mengajarkan kekerasan.
"Semua agama mengajarkan kedamaian dan menawarkan jalan keselamatan dunia dan akhirat. Apabila pemeluk agama itu beragama dengan baik, Insya Allah ia akan tampil sebagai sosok yang sejuk, ramah, dan menjadi agen perdamaian. Bukan menjadi anarkis," katanya.
Sedangkan ajakan untuk menolak narkoba, hal itu harus diperangi bersama setiap individu karena selain narkoba merusak jaringan syaraf, Indonesia kini juga sedang darurat narkoba.
"Kepada semua tokoh agama dan umat beragama, mari kita perangi bersama narkoba. Pahamkan kepada generasi kita akan dampak dan bahaya narkoba. Bahaya narkoba akan meruntuhkan sendi-sendi kehidupan," kata Saifi lagi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016