Samarinda (ANTARA Kaltim)- HUT Kota Samarinda ke- 348 pada 21 Januari 2016 ahendaknya dapat dijadikan sebagai langkah awal untuk menciptakan kota yang lebih maju.Mewujudkan Samarinda menjadi kota modern serta pembenahan sistem tata kota sebagai ibu kota Kaltim.
Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Agus Suwandy mengatakan bahwa dengan usia yang hampir setengah abad tersebut Samarinda harus menjadi kota yang dewasa dalam menata tata kotanya, sebagai ibu kota, Samarinda harus menjadi panutan tak hanya di sektor infrastruktur pembangunan saja namun di seluruh sektor penunjang pembangunan lainnya.
“Samarinda harus menjadi acuan bagi kota lainnya di Kaltim, sebagai ibu kota serta pusat pemerintahan, pembenahan tata kota harus menjadi fokus yang paling penting,†katanya.
Selanjutnya ia mengatakan keseriusan Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda dalam membenahi tata kota harus benar-benar diwujudkan, bukan hanya menjadi pencitraan politik bagi pemerintah kota. Masih banyak pekerjaan pemerintah yang harus segera diselesaikan, terutama permasalahan penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) serta keberadaan parkir liar di sepanjang jalan di pusat-pusat kota.
Politikus asal Partai Gerindra tersebut juga menerangkan bahwa tak dapat dipungkiri bahwa kedepannya Samarinda akan tumbuh begitu pesat, dengan banyaknya bangunan-bangunan, baik sebagai tempat tinggal, perkantoran pemerintah dan swasta, maupun tempat usaha.
“Ke depan Samarinda akan terus tumbuh, namun harus dibarengi dengan penataan. Misalkan, bangunan-bangunan yang sekiranya melanggar ketentuan segera dicegah agar tak menjamu. PKL mesti diberikan tempat khusus untuk berjualan jangan hanya digusur namun tidak diberikan solusi. Begitu juga dengan parkir liar, harus terdapat lahan parkir yang memadai agar tidak sampai melebar ke bahu jalan,†ucapnya.
Anggota Komisi III DPRD Kaltim tersebut pun berharap agar Samarinda menjadi kota idaman seluruh warga, jangan menjadi kota yang selalu bereksperimen, baik pembangunan maupun kebijakan pemerintahnya. “Pemkot Samarinda harus membuktikan sebagai pemerintahan yang matang dalam menjalankan fungsinya sebagai pelayan masyarakat,†katanya. (Humas DPRD Kaltim/adv)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Agus Suwandy mengatakan bahwa dengan usia yang hampir setengah abad tersebut Samarinda harus menjadi kota yang dewasa dalam menata tata kotanya, sebagai ibu kota, Samarinda harus menjadi panutan tak hanya di sektor infrastruktur pembangunan saja namun di seluruh sektor penunjang pembangunan lainnya.
“Samarinda harus menjadi acuan bagi kota lainnya di Kaltim, sebagai ibu kota serta pusat pemerintahan, pembenahan tata kota harus menjadi fokus yang paling penting,†katanya.
Selanjutnya ia mengatakan keseriusan Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda dalam membenahi tata kota harus benar-benar diwujudkan, bukan hanya menjadi pencitraan politik bagi pemerintah kota. Masih banyak pekerjaan pemerintah yang harus segera diselesaikan, terutama permasalahan penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) serta keberadaan parkir liar di sepanjang jalan di pusat-pusat kota.
Politikus asal Partai Gerindra tersebut juga menerangkan bahwa tak dapat dipungkiri bahwa kedepannya Samarinda akan tumbuh begitu pesat, dengan banyaknya bangunan-bangunan, baik sebagai tempat tinggal, perkantoran pemerintah dan swasta, maupun tempat usaha.
“Ke depan Samarinda akan terus tumbuh, namun harus dibarengi dengan penataan. Misalkan, bangunan-bangunan yang sekiranya melanggar ketentuan segera dicegah agar tak menjamu. PKL mesti diberikan tempat khusus untuk berjualan jangan hanya digusur namun tidak diberikan solusi. Begitu juga dengan parkir liar, harus terdapat lahan parkir yang memadai agar tidak sampai melebar ke bahu jalan,†ucapnya.
Anggota Komisi III DPRD Kaltim tersebut pun berharap agar Samarinda menjadi kota idaman seluruh warga, jangan menjadi kota yang selalu bereksperimen, baik pembangunan maupun kebijakan pemerintahnya. “Pemkot Samarinda harus membuktikan sebagai pemerintahan yang matang dalam menjalankan fungsinya sebagai pelayan masyarakat,†katanya. (Humas DPRD Kaltim/adv)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016