Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Badan Narkotika Nasional Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, mendaulat sejumlah pelajar sebagai duta antinarkoba di sekolah dan lingkungan tempat tinggalnya masing-masing.
"Ada pelajar SD, SMP, SMA, SMK, dan sekolah sederajat baik negeri maupun swasta yang menjadi duta antinarkoba," kata Kepala BNNK Balikpapan I Ketut Rasna di Balikpapan, Rabu.
Sebelumnya, BNNK Balikpapan telah menggelar penyuluhan antinarkoba di Aula Disperindagkop Balikpapan yang diikuti ratusan pelajar. BNNK Balikpapan mengurai keburukan dan kerugian penyalahgunaan narkoba dan peredarannya.
BNNK Balikpapan berharap para pelajar yang menjadi duta antinarkoba dapat berperan aktif mengingatkan kawan-kawannya, baik kawan di sekolah maupun pergaulan sehari-hari soal bahaya penyalahgunaaan narkoba.
"Mencoba narkoba itu merupakan awal bencana," tegas Ketut Rasna.
Menurut ia, rentetan masalah segera mengikuti orang yang kecanduan narkoba, mulai dari masalah kesehatan karena ketagihan hingga masalah ekonomi.
Selain itu, remaja pengguna narkoba yang umumnya belum punya penghasilan sendiri, dengan mudah segera terlibat tindak kejahatan untuk mendapatkan uang membeli narkoba.
Ketut Rasna juga mengingatkan para pelajar bahwa saat ini berbagai cara dilakukan para pengedar narkoba untuk menjadikan para pelajar sebagai konsumen dan pencandu.
"Bahkan, ada yang dijebak sehingga menjadi pengguna narkoba. Awalnya dikasih gratis, baru setelah kecanduan harus beli. Jadi, hati-hati dalam bergaul," kata Kepala BNNK Balikpapan itu, mengingatkan.
Pada kesempatan itu, BNNK Balikpapan menyampaikan beberapa prosedur penanganan terhadap korban yang sudah kecanduan narkoba.
Mereka yang terlanjur kecanduan narkoba dapat segera dilaporkan kepada institusi penerima wajib lapor, seperti polisi dan BNNK, serta program rehabilitasi.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
"Ada pelajar SD, SMP, SMA, SMK, dan sekolah sederajat baik negeri maupun swasta yang menjadi duta antinarkoba," kata Kepala BNNK Balikpapan I Ketut Rasna di Balikpapan, Rabu.
Sebelumnya, BNNK Balikpapan telah menggelar penyuluhan antinarkoba di Aula Disperindagkop Balikpapan yang diikuti ratusan pelajar. BNNK Balikpapan mengurai keburukan dan kerugian penyalahgunaan narkoba dan peredarannya.
BNNK Balikpapan berharap para pelajar yang menjadi duta antinarkoba dapat berperan aktif mengingatkan kawan-kawannya, baik kawan di sekolah maupun pergaulan sehari-hari soal bahaya penyalahgunaaan narkoba.
"Mencoba narkoba itu merupakan awal bencana," tegas Ketut Rasna.
Menurut ia, rentetan masalah segera mengikuti orang yang kecanduan narkoba, mulai dari masalah kesehatan karena ketagihan hingga masalah ekonomi.
Selain itu, remaja pengguna narkoba yang umumnya belum punya penghasilan sendiri, dengan mudah segera terlibat tindak kejahatan untuk mendapatkan uang membeli narkoba.
Ketut Rasna juga mengingatkan para pelajar bahwa saat ini berbagai cara dilakukan para pengedar narkoba untuk menjadikan para pelajar sebagai konsumen dan pencandu.
"Bahkan, ada yang dijebak sehingga menjadi pengguna narkoba. Awalnya dikasih gratis, baru setelah kecanduan harus beli. Jadi, hati-hati dalam bergaul," kata Kepala BNNK Balikpapan itu, mengingatkan.
Pada kesempatan itu, BNNK Balikpapan menyampaikan beberapa prosedur penanganan terhadap korban yang sudah kecanduan narkoba.
Mereka yang terlanjur kecanduan narkoba dapat segera dilaporkan kepada institusi penerima wajib lapor, seperti polisi dan BNNK, serta program rehabilitasi.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015