Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Prosesi "Tempong Tawar" atau doa keselamatan menandai proses uji beban statik dan dinamik Jembatan Kartanegara Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Senin.
Prosesi adat dilakukan Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura HAM Salehoeddin II, dengan cara menaburkan beras kuning dan santan, memohon keselamatan dan kelancaran uji beban statik dan dinamik Jembatan Kartanegara.
Uji statik beban dilakukan dengan menjejerkan 24 truk bermuatan, kapasitas 25 ton di jalur utama jembatan agar mencapai beban maksimum 600 ton.
"Menjejerkan truk di jalur jembatan dilakukan secara bertahap, mulai satu truk, dua truk, empat truk, enam truk dan kelipatan hingga semua truk dijejerkan. Yang dilihat adalah kelenturannya dan geometri pada `chamber` atau ruang terbuka di bawah jembatan," ujar Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Jembatan Kartanegara, Budi Harsono, di sela-sela uji tersebut.
Sementara, uji Dinamik atau getaran lanjut Budi Harsono, dilakukan dengan menghentakkan truk bermuatan ke atas jembatan.
"Jika gelombang getaran masih dalam ukuran aman, maka akan lulus," ujarnya.
Pengamatan pengujian jembatan itu dihadiri Penjabat Bupati Kutai Kartanegara H Chairil Anwar, Ketua DPRD Salehuddin, Kapolres Kutai Kartanegara Ajun Komisaris Besar Handoko serta sejumlah pejabat lainnya.
Proses pengujian jembatan oleh tim ahli dari Komisi Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang dilaksanakan mulai pukul 10.00 Wita itu, juga menjadi perhatian masyarakat.
Penjabat Bupati Kutai Kartanegara Chairil Anwar mengatakan, secara awam dirinya melihat jembatan sudah bagus dan bisa dilewati.
"Namun tentunya, keputusan bisa dilewati dengan aman masih menunggu hasil pengujian jembatan dari tim ahli tersebut, yang baru dikeluarkan dua hari setelah pengujian hari ini (Senin)," ujarnya.
"Jika tim ahli menyatakan jembatan sudah lulus uji dan aman digunakan, maka tentunya akan kita buka untuk umum, lebih cepat lebih baik," kata Chairil Anwar.
Hanya saja jika sudah dibuka untuk umum Chairil Anwar berharap, kepolisian dan dinas perhubungan dapat mengatur lalu lintas, khususnya jika mobil trailer yang akan lewat berpapasan di jalur jembatan.
"Meski jembatan ini kelas A atau tidak ada batasan berat kendaraan, saya tidak ingin mobil trailer berpapasan lalu keluar jalur dan merusak bagian jembatan. Jadi ini benar-benar harus diawasi," ujar Chairil Anwar.
Sebelumnya, PPK pembangunan jembatan Kartanegara Budi Harsono mengaku optimistis Jembatan Kartanegara akan lulus uji, karena mulai dari perencanaan hingga pengawasan pembangunannya melibatkan tim teknis yang terdiri dari para ahli konstruksi jembatan di Indonesia.
Selain itu secara teknis kata Budi Harsono, segala aturan spesifikasi telah telah dilalui semua serta bahan yang digunakan juga telah di uji sebelum dikirim ke Tenggarong.
"Jika telah lolos uji dan mendapat rekomendasi serta tak ada halangan lainnya, Insya Allah jembatan boleh dilalui," katanya.
Ia mengatakan, proses pembangunan jembatan sudah rampung dan saat ini pekerja tinggal melakukan pembersihan dan menyelesaikan pengecatan.
Sedangkan "temporary tower" atau tiang penyangga sementara akan dibongkar, jika crane 150 ton dengan bhum 80 meter tiba beberapa hari lagi," ujar Budi Harsono. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
Prosesi adat dilakukan Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura HAM Salehoeddin II, dengan cara menaburkan beras kuning dan santan, memohon keselamatan dan kelancaran uji beban statik dan dinamik Jembatan Kartanegara.
Uji statik beban dilakukan dengan menjejerkan 24 truk bermuatan, kapasitas 25 ton di jalur utama jembatan agar mencapai beban maksimum 600 ton.
"Menjejerkan truk di jalur jembatan dilakukan secara bertahap, mulai satu truk, dua truk, empat truk, enam truk dan kelipatan hingga semua truk dijejerkan. Yang dilihat adalah kelenturannya dan geometri pada `chamber` atau ruang terbuka di bawah jembatan," ujar Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Jembatan Kartanegara, Budi Harsono, di sela-sela uji tersebut.
Sementara, uji Dinamik atau getaran lanjut Budi Harsono, dilakukan dengan menghentakkan truk bermuatan ke atas jembatan.
"Jika gelombang getaran masih dalam ukuran aman, maka akan lulus," ujarnya.
Pengamatan pengujian jembatan itu dihadiri Penjabat Bupati Kutai Kartanegara H Chairil Anwar, Ketua DPRD Salehuddin, Kapolres Kutai Kartanegara Ajun Komisaris Besar Handoko serta sejumlah pejabat lainnya.
Proses pengujian jembatan oleh tim ahli dari Komisi Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang dilaksanakan mulai pukul 10.00 Wita itu, juga menjadi perhatian masyarakat.
Penjabat Bupati Kutai Kartanegara Chairil Anwar mengatakan, secara awam dirinya melihat jembatan sudah bagus dan bisa dilewati.
"Namun tentunya, keputusan bisa dilewati dengan aman masih menunggu hasil pengujian jembatan dari tim ahli tersebut, yang baru dikeluarkan dua hari setelah pengujian hari ini (Senin)," ujarnya.
"Jika tim ahli menyatakan jembatan sudah lulus uji dan aman digunakan, maka tentunya akan kita buka untuk umum, lebih cepat lebih baik," kata Chairil Anwar.
Hanya saja jika sudah dibuka untuk umum Chairil Anwar berharap, kepolisian dan dinas perhubungan dapat mengatur lalu lintas, khususnya jika mobil trailer yang akan lewat berpapasan di jalur jembatan.
"Meski jembatan ini kelas A atau tidak ada batasan berat kendaraan, saya tidak ingin mobil trailer berpapasan lalu keluar jalur dan merusak bagian jembatan. Jadi ini benar-benar harus diawasi," ujar Chairil Anwar.
Sebelumnya, PPK pembangunan jembatan Kartanegara Budi Harsono mengaku optimistis Jembatan Kartanegara akan lulus uji, karena mulai dari perencanaan hingga pengawasan pembangunannya melibatkan tim teknis yang terdiri dari para ahli konstruksi jembatan di Indonesia.
Selain itu secara teknis kata Budi Harsono, segala aturan spesifikasi telah telah dilalui semua serta bahan yang digunakan juga telah di uji sebelum dikirim ke Tenggarong.
"Jika telah lolos uji dan mendapat rekomendasi serta tak ada halangan lainnya, Insya Allah jembatan boleh dilalui," katanya.
Ia mengatakan, proses pembangunan jembatan sudah rampung dan saat ini pekerja tinggal melakukan pembersihan dan menyelesaikan pengecatan.
Sedangkan "temporary tower" atau tiang penyangga sementara akan dibongkar, jika crane 150 ton dengan bhum 80 meter tiba beberapa hari lagi," ujar Budi Harsono. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015