Samarinda (ANTARA Kaltim) - Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mengimbau warga di daerah itu mewaspadai penyakit diare atau muntaber yang rentan menyerang saat musim kemarau.
"Saat ini, terjadi krisis air bersih di Kabupaten Penajam Paser Utara, sehingga kondisi seperti itulah yang dapat menyebabkan diare karena masyarakat mengkonsumsi air yang tidak sehat," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, Arnold Wayong, saat dihubungi di Penajam, Selasa.
Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, kata Arnold Wayong, juga meminta seluruh puskesmas di daerah itu, mewaspadai terjadinya peningkatan penyakit diare.
"Warga rentan terserang diare akibat meminum air yang tidak layak. Apalagi, saat ini terjadi krisis air bersih akibat musim kemarau panjang, sehingga warga terpaksa mengkonsumsi air yang tidak higienis," ujarnya.
Ia berharap, petugas kesehatan lingkungan di setiap puskesmas memberikan pemahaman dan penyuluhan kepada masyarakat maupun pasien agar tetap menjaga kesehatan dan tidak mengkonsumsi air yang tidak layak diminum.
"Kami juga minta, jika menemukan atau mengetahui ada warga yang terjangkit diare agar segera menghubungi petugas kesehatan terdekat, baik di puskesmas ataupun rumah sakit," kata Arnold Wayong.
Penderita diare di Kabupaten Penajam Paser Utara lanjut Arnold Wayong, menyerang pada semua umur, namun yang terbanyak yakni, anak-anak di bawah usia 5 tahun kemudian di atas usia lima tahun, menyusul kelompok usia 20 hingga 44 tahun.
Berdasarkan data, penderita diare di Kabupaten Penajam Paser Utara tambahnya, meningkat dari 999 orang pada Juni 2015 menjadi 1.349 orang pada Juli dan penderita diare kembali meningkat pada Agustus 2015, menjadi 1.592 orang.
"Terjadi peningkatan jumlah warga yang terkena diare sekitar 548 orang sepanjang Juni sampai Agustus 2015. Kami belum mengetahui jumlah warga yang terkena diare pada periode September-Oktober 2015, karena laporan dari masing-masing puskesmas belum lengkap," kata Arnold Wayong. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
"Saat ini, terjadi krisis air bersih di Kabupaten Penajam Paser Utara, sehingga kondisi seperti itulah yang dapat menyebabkan diare karena masyarakat mengkonsumsi air yang tidak sehat," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, Arnold Wayong, saat dihubungi di Penajam, Selasa.
Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, kata Arnold Wayong, juga meminta seluruh puskesmas di daerah itu, mewaspadai terjadinya peningkatan penyakit diare.
"Warga rentan terserang diare akibat meminum air yang tidak layak. Apalagi, saat ini terjadi krisis air bersih akibat musim kemarau panjang, sehingga warga terpaksa mengkonsumsi air yang tidak higienis," ujarnya.
Ia berharap, petugas kesehatan lingkungan di setiap puskesmas memberikan pemahaman dan penyuluhan kepada masyarakat maupun pasien agar tetap menjaga kesehatan dan tidak mengkonsumsi air yang tidak layak diminum.
"Kami juga minta, jika menemukan atau mengetahui ada warga yang terjangkit diare agar segera menghubungi petugas kesehatan terdekat, baik di puskesmas ataupun rumah sakit," kata Arnold Wayong.
Penderita diare di Kabupaten Penajam Paser Utara lanjut Arnold Wayong, menyerang pada semua umur, namun yang terbanyak yakni, anak-anak di bawah usia 5 tahun kemudian di atas usia lima tahun, menyusul kelompok usia 20 hingga 44 tahun.
Berdasarkan data, penderita diare di Kabupaten Penajam Paser Utara tambahnya, meningkat dari 999 orang pada Juni 2015 menjadi 1.349 orang pada Juli dan penderita diare kembali meningkat pada Agustus 2015, menjadi 1.592 orang.
"Terjadi peningkatan jumlah warga yang terkena diare sekitar 548 orang sepanjang Juni sampai Agustus 2015. Kami belum mengetahui jumlah warga yang terkena diare pada periode September-Oktober 2015, karena laporan dari masing-masing puskesmas belum lengkap," kata Arnold Wayong. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015