Bontang (ANTARA Kaltim) - Ketua DPRD Kota Bontang Kaharuddin Jafar meminta PT PLN (Persero) menjelaskan secara detail penyebab seringnya terjadinya "byarpet" atau pemadaman listrik di daerah setempat dalam beberapa hari terakhir.

Kaharuddin saat dihubungi dihubungi di Bontang, Rabu, mengatakan pemadaman listrik secara tiba-tiba sangat mengecewakan warga, apalagi terjadi saat warga sedang melaksanakan shalat magrib. Bahkan, dalam sehari terjadi dua kali pemadaman tanpa pemberitahuan.

"PLN harus memberitahukan ke masyarakat, kalau memang akan terjadi pemadaman bergilir, sehingga warga dapat mengantisipasinya," kata politisi Partai Golkar itu.

Ia meminta PLN untuk memberikan informasi secara berkala wilayah mana saja yang akan dilakukan pemadaman, sehingga warga dapat melakukan persiapan lebih awal.

"Ini menjadi perhatian serius bagi PLN. Kalau mau lakukan pemadaman lihat-lihat waktu juga agar warga yang mau beribadah tidak terganggu," tambahnya.

Kaharuddin juga menyarankan PLN menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat perihal seringnya terjadi pemadaman listrik, sekaligus menjelaskan penyebabnya.

"Misalnya melakukan imbauan melalui media massa, sehingga warga dapat memahami kendala dan sebab harus dilakukan pemadaman itu," katanya.

Dalam waktu dekat, Kaharuddin akan memanggil manajemen PLN Bontang uUntuk memberikan penjelasan terkait kasus pemadaman bergilir dalam sepekan terakhir.

"Saat ini memang terjadi kerusakan jaringan Sistem Mahakam, tapi kalau kita tidak terhubung ke jaringan itu seharusnya tidak ada masalah, karena mesin yang dimiliki PLN ditambah bantuan pemkot cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik di Bontang," jelasnya.

Sehari sebelumnya, Wakil Wali Kota Bontang Isro Umarghani melakukan kunjungan mendadak ke kantor PLN Area Bontang untuk menyampaikan protes terkait seringnya terjadi pemadaman listrik.

Kendati sudah didatangi wawali, belum ada kemajuan signifikan yang dilakukan PLN, karena pemadaman listrik masih juga terjadi di sejumlah wilayah, seperti pada Rabu ini. (Adv/*)

Pewarta: Irwan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015