Bontang (ANTARA Kaltim) - Anggota Komisi II DPRD Kota Bontang Taqbir Ali mengemukakan proyek pembangunan kilang minyak di daerah setempat tinggal menunggu keputusan Presiden Joko Widodo dan direncanakan mulai dibangun pada 2016.

Menurut Taqbir Ali ketika dihubungi di Bontang, Jumat, proyek kilang minyak itu merupakan salah satu program utama yang dicanangkan pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla, selain beberapa proyek infrastruktur lainnya.

Mengutip penjelasan Direktur Pengolahan PT Pertamina Rahmat Hardadi beberapa waktu sebelumnya, Taqbir menambahkan bahwa pemerintah tidak akan mengeluarkan biaya sepeser pun dari APBN, karena pembangunan kilang minyak itu dilakukan investor.

"Pertamina sudah ambil langkah cepat untuk pematangan lahan dan mencarikan investor," katanya.

Ia mengakui proses pematangan lahan memerlukan waktu lebih kurang satu tahun dan rencananya dimulai awal 2016. Selain itu, pembangunan kilang minyak itu juga memerlukan dasar hukum melalui Peraturan Presiden.

"Saat ini perpres sudah ada di tangan pemerintah, tetapi masih menunggu tanda tangan Presiden," tambahnya.

"Grand desain proyek tersebut tengah disusun. Dari paparan Pertamina, penyusunan desainnya akan memakan waktu selama 1,5 tahun," jelasnya.

Kilang minyak Bontang rencananya berkapasitas hingga 300.000 barel per hari dan menghasilkan sejumlah produk bahan bakar minyak, elpiji dan petrochemical.

Pembangunan kilang minyak tersebut diproyeksikan untuk memasok atau menjadi hub-suplai BBM dan elpiji wilayah Indonesia Timur, selain kilang minyak yang kini ada di Kota Balikpapan. Proyek ini akan dibangun pada lahan seluas 400-450 hektare. (Adv/*)

Pewarta: Irwan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015