Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Anggaran untuk perbaikan jalan yang ambles sepanjang 100 meter di Desa Bakungan, Kabupaten Kutai Kartanegara, kata Kepala Satuan Kerja Kementerian Pekerjaan Umum Wilayah I Kaltim, Budi Leksono, mencapai Rp90 miliar.
"Biaya yang dibutuhkan untuk perbaikan jalan yang ambles di Desa Bakungan, Kecamatan Loa Janan itu, diperkirakan sekitar Rp90 miliar yang bersumber dari APBN dan APBD Provinsi Kaltim," ungkap Budi Leksono, usai rapat penanggulangan jalan ambruk bersama Pemkab Kutai Kartanegara, di Tenggarong, Rabu.
Perbaikan jalan tersebut kata Budi Leksono direncanakan diawali dengan perkuatan tepian sungai dengan memasang "Sheet Pile" atau turap.
Hal tersebut menurut Budi Leksono, harus segera dilakukan, mengingat abrasi diprediksi masih bisa meluas karena di sekitar longsoran tersebut terdapat palung yang dalam.
"Jadi, sungai di sekitar longsoran itu unik. Biasanya, palung terdapat di tengah tetapi di sekitar longsoran itu terdapat dipinggir sehingga rawan longsor lagi jika tidak segera ditangani," kata Budi Leksono.
Bersama instansi terkait lanjut dia, Satuan Kerja kementerian PU Wilayah I Kaltim, akan bergerak cepat agar penyambungan jalan tersebut bisa segera dilaksanakan, diantaranya dengan mengusulkan pendanaan melalui APBN.
"Penanganan yang direncakan adalah membuat jalan sambung konstruksi `Pile Slab` dan plat beton sepanjang kurang lebih 140 meter. Jadi, perbaikan jalan ambles itu direncanakan jalan dua jalur dengan lebar masing-masing tujuh meter," ujar Budi Leksono.
Jika pengerjaan penyambungan jalan tersebut lancar dan tidak ada hambatan, misalnya masalah pendanaan dan sebagianya, maka jalan tersebut tambah Budi Leksono diperkirakan bisa selesai dalam waktu rnam bulan.
"Kami berharap, penyambungan jalan ini bisa segera terlaksana," harap Budi Leksono.
Jalan Gerbang Dayaku yang merupakan jalur vital penghubung Kota Tenggarong dengan Kota Samarinda serta Kota Balikpapan tersebut ambles sepanjang 100 meter pada Rabu (15/7) sekitar pukul 14. 00 Wita.
Jalan cor beton yang juga sebagai jalur distribusi berbagai kebutuhan pokok baik dari Kota Samarinda maupun Kota Balikpapan menuju Kabupaten Kutai Kartanegara serta Kutai Barat tersebut, akibat abrasi Sungai Mahakam. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
"Biaya yang dibutuhkan untuk perbaikan jalan yang ambles di Desa Bakungan, Kecamatan Loa Janan itu, diperkirakan sekitar Rp90 miliar yang bersumber dari APBN dan APBD Provinsi Kaltim," ungkap Budi Leksono, usai rapat penanggulangan jalan ambruk bersama Pemkab Kutai Kartanegara, di Tenggarong, Rabu.
Perbaikan jalan tersebut kata Budi Leksono direncanakan diawali dengan perkuatan tepian sungai dengan memasang "Sheet Pile" atau turap.
Hal tersebut menurut Budi Leksono, harus segera dilakukan, mengingat abrasi diprediksi masih bisa meluas karena di sekitar longsoran tersebut terdapat palung yang dalam.
"Jadi, sungai di sekitar longsoran itu unik. Biasanya, palung terdapat di tengah tetapi di sekitar longsoran itu terdapat dipinggir sehingga rawan longsor lagi jika tidak segera ditangani," kata Budi Leksono.
Bersama instansi terkait lanjut dia, Satuan Kerja kementerian PU Wilayah I Kaltim, akan bergerak cepat agar penyambungan jalan tersebut bisa segera dilaksanakan, diantaranya dengan mengusulkan pendanaan melalui APBN.
"Penanganan yang direncakan adalah membuat jalan sambung konstruksi `Pile Slab` dan plat beton sepanjang kurang lebih 140 meter. Jadi, perbaikan jalan ambles itu direncanakan jalan dua jalur dengan lebar masing-masing tujuh meter," ujar Budi Leksono.
Jika pengerjaan penyambungan jalan tersebut lancar dan tidak ada hambatan, misalnya masalah pendanaan dan sebagianya, maka jalan tersebut tambah Budi Leksono diperkirakan bisa selesai dalam waktu rnam bulan.
"Kami berharap, penyambungan jalan ini bisa segera terlaksana," harap Budi Leksono.
Jalan Gerbang Dayaku yang merupakan jalur vital penghubung Kota Tenggarong dengan Kota Samarinda serta Kota Balikpapan tersebut ambles sepanjang 100 meter pada Rabu (15/7) sekitar pukul 14. 00 Wita.
Jalan cor beton yang juga sebagai jalur distribusi berbagai kebutuhan pokok baik dari Kota Samarinda maupun Kota Balikpapan menuju Kabupaten Kutai Kartanegara serta Kutai Barat tersebut, akibat abrasi Sungai Mahakam. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015