Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Kota Samarinda, mengimbau warga yang akan melaksanakan mudik lebaran 2015, agar mewaspadai kemungkinan terjadinya kebakaran.

"Kami mengingatkan masyarakat agar bisa mengantisipasi semua potensi musibah, tidak hanya soal kecelakaan lalu lintas yang rawan terjadi menjelang lebaran tetapi juga kebakaran yang biasanya terjadi pada rumah kosong yang ditinggal mudik oleh pemiliknya, termasuk antisipasi terhadap pencurian di rumah kosong," ungkap Wakil Wali Kota Samarinda, Nusyirwan Ismail, Kamis.

"Sebelum ditinggal mudik, kalau bisa meteran listrik di rumah dipadamkan terlebih dahulu. Ini untuk memperkecil risiko terjadinya kebakaran," katanya.

Dengan memadamkan meteran listrik lanjut dia, tidak hanya memperkecil risiko kebakaran tetapi juga bisa menghemat penggunaan listrik dan antisipasi membengkaknya tagihan di akhir bulan.

"Sambungan pendek arus listrik juga harus diperhatikan secara baik, biar aman. Ini tidak hanya berlaku bagi yang mau mudik tetapi juga untuk ditinggalkan sementara waktu untuk urusan di luar. Jadi kita harus terus dalam kondisi waspada, agar tidak sampai terganggu susasana puasa dan memasuki lebaran nanti," ujar Nusyirwan Ismail.

Sementara, pada arus mudik Idul Fitri 2015 lanjut Nusyirwan Ismail, Pemerintah Kota Samarinda berupaya maksimal untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, sebelum dan setelah Idul Fitri.

"Tidak hanya secara kuantitas dengan menyiapkan banyak armada angkutan baik darat maupun sungai, tetapi juga memperhatikan sisi kualitas pelayanan termasuk kesiapan mesin, sehingga benar-benar dinyatakan laik jalan berikut pengemudinya, dalam hal ini sopir bus maupun nahkoda kapal," kata Nusyirwan Ismail, saat Posko Angkutan Lebaran 2015 di Terminal Bus Sungai Kunjang.

Pada kesempatan itu, Nusyirwan Ismail mendapati bus yang klaksonnya tidak berfungsi dan meminta agar segera diperbaiki.

"Bus tersebut baru bisa dinyatakan layak beroperasi jika semuanya sudah beres. Memang, klakson ini kadang dianggap sepele tetapi sangat perlu dan menjadi kelengkapan kendaraan. Kami akan awasi secara berlapis hingga ke hal terkecil sekalipun agar kenyamanan dan keamanan warga yang melaksanakan mudik, dapat terjamin," ungkap Nusyirwan Ismail.

Selain itu lanjut dia, pemkot juga bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Samarinda melakukan tes urine bagi para pengemudi.

"Jika terindikasi mengkonsumsi narkoba ataupun minuman keras (miras), maka pengemudi bersangkutan tidak diperbolehkan bekerja. Ini merupakan komitmen pemerintah dalam memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan masyarakat yang akan melaksanakan mudik," ujarnya.    (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015