Samarinda (ANTARA Kaltim) - Dengan beragam budaya yang dimiliki Indonesia khususnya Kaltim merupakan bentuk nyata bahwa bangsa Indonesia adalah negara yang kaya akan nilai-nilai adat dan istiadat.
Hal tersebut dimaknai tersendiri oleh Ketua DPRD Kaltim Syahrun pada saat menghadiri pembukaan Erau International Folk Art Festival (EIFAF) 2015 Minggu, (7/6) di Stadion Rondong Demang Tenggarong.
Haji Alung sapaan akrab Ketua DPRD mengakui bahwa makna dari Festival Erau tersebut merupakan bentuk nyata salah satu dari warisan nilai budaya yang dimiliki Kaltim khususnya bagi adat Kutai. Dengan adanya kegiatan Erau maka akan membuka mata Internasional bahwa Indonesia menjadi negara yang sangat kaya akan keragaman.
"Kelestarian budaya mesti kita jaga dan kita lestarikan. Kegiatan ini akan membuka mata internasional bahwa negara kita sangat menghargai bentuk dan nilai-nilai kebudayaan yang dimiliki," katanya.
Tak hanya itu saja festival adat Erau yang juga diikuti oleh anggota International Council of Organizations of Folklore Festivals and Folk Art (CIOFF) yaitu, Amerika Serikat, Afrika Selatan, Hongaria, Italia, Jerman, Korea Selatan, Polandia, Malaysia, Turki, Slovenia, Estonia, Mesir, Rusia dan Latvia juga memberikan nilai yang positif bagi pelaku ekonomi khususnya yang bergerak sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) karena dalam kegiatan tersebut peluang besar untuk dapat mempromosikan hasil kerajinan baik makanan maupun kerajinan tradisional yang lainnya.
"Momen ini sangat tepat bagi pelaku UKM untuk dapat menjual dan mempromosikan hasil kerajinan tradisional baik makanan maupun kerajinan yang lain yang merupakan khas dari daerah Kaltim, agar masyarakat lokal maupun dari luar Indonesia dapat mengetahui bahwa kita tak hanya kaya budaya namun juga kaya akan kuliner dan kerajinan," ucapnya.
DPRD sejatinya sangat mendukung penuh kegiatan pelestarian budaya lokal, apalagi sangat berhubungan dengan pariwisata yang juga salah satu andalan Kaltim untuk mempromosikan daerah. Ke depan segala kekurangan mesti diperbaiki terutama infastruktur penunjangnya. (Humas DPRD Kaltim)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
Hal tersebut dimaknai tersendiri oleh Ketua DPRD Kaltim Syahrun pada saat menghadiri pembukaan Erau International Folk Art Festival (EIFAF) 2015 Minggu, (7/6) di Stadion Rondong Demang Tenggarong.
Haji Alung sapaan akrab Ketua DPRD mengakui bahwa makna dari Festival Erau tersebut merupakan bentuk nyata salah satu dari warisan nilai budaya yang dimiliki Kaltim khususnya bagi adat Kutai. Dengan adanya kegiatan Erau maka akan membuka mata Internasional bahwa Indonesia menjadi negara yang sangat kaya akan keragaman.
"Kelestarian budaya mesti kita jaga dan kita lestarikan. Kegiatan ini akan membuka mata internasional bahwa negara kita sangat menghargai bentuk dan nilai-nilai kebudayaan yang dimiliki," katanya.
Tak hanya itu saja festival adat Erau yang juga diikuti oleh anggota International Council of Organizations of Folklore Festivals and Folk Art (CIOFF) yaitu, Amerika Serikat, Afrika Selatan, Hongaria, Italia, Jerman, Korea Selatan, Polandia, Malaysia, Turki, Slovenia, Estonia, Mesir, Rusia dan Latvia juga memberikan nilai yang positif bagi pelaku ekonomi khususnya yang bergerak sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) karena dalam kegiatan tersebut peluang besar untuk dapat mempromosikan hasil kerajinan baik makanan maupun kerajinan tradisional yang lainnya.
"Momen ini sangat tepat bagi pelaku UKM untuk dapat menjual dan mempromosikan hasil kerajinan tradisional baik makanan maupun kerajinan yang lain yang merupakan khas dari daerah Kaltim, agar masyarakat lokal maupun dari luar Indonesia dapat mengetahui bahwa kita tak hanya kaya budaya namun juga kaya akan kuliner dan kerajinan," ucapnya.
DPRD sejatinya sangat mendukung penuh kegiatan pelestarian budaya lokal, apalagi sangat berhubungan dengan pariwisata yang juga salah satu andalan Kaltim untuk mempromosikan daerah. Ke depan segala kekurangan mesti diperbaiki terutama infastruktur penunjangnya. (Humas DPRD Kaltim)
Editor : Rahmad
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015