Bontang (ANTARA Kaltim) - Komisi I DPRD Kota Bontang, Kalimantan Timur, menyoroti masih tingginya angka pengangguran di daerah setempat, karena minimnya daya serap perusahaan terhadap tenaga kerja dan belum maksimalnya pengembangan ekonomi berbasis UMKM.

     Ketua Komisi I DPRD Kota Bontang, Agus Haris kepada wartawan di Bontang, Senin, mengemukakan jumlah pengangguran yang tercatat hingga akhir 2014 sekitar 15.000 orang dan diperkirakan terus bertambah dalam beberapa bulan terakhir.

     "Tingginya angka pengangguran ini disebabkan beberapa faktor, salah satunya arus migrasi penduduk dari berbagai daerah yang masuk ke Bontang cukup tinggi. Sejak Januari hingga April 2015, migrasi penduduk mencapai 2.036 orang, sementara daya serap perusahaan sangat kecil," katanya.

     Dalam konferensi pers itu, hadir Ketua DPRD Kota Bontang Kaharuddin Jafar dan sejumlah anggota, yakni Nursalam, Ridwan, Ubayya Bengawan, Rustam, dan Setioko.

     Agus Haris mengusulkan kepada Pemkot Bontang untuk melakukan pemetaan secara spesifik soal pengangguran, karena angka 15.000 orang itu merupakan perhitungan total. Selain itu, pemkot juga perlu melakukan kajian untuk mencari solusi menimalisasi jumlah pengangguran.
 
     "Kita harus melihat faktor penyebabnya dan solusi pemerintah daerah dalam menekan angka pengangguran," ujarnya.

     Dalam waktu dekat ini, Komisi I DPRD Bontang akan mengadakan rapat koordinasi dengan SKPD terkait untuk merumuskan masalah tersebut.
 
     "Untuk memastikan berapa jumlah pengangguran dan jenisnya, kita akan melakukan rapat koordinasi khususnya dengan Disdukcapil dan Dinsosnaker," tambah Agus Haris. (Adv/*)

Pewarta: Irwan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015