Bontang (ANTARA Kaltim) - Ketua Komisi III DPRD Kota Bontang, Kalimantan Timur, Rustam HS mengingatkan agar program pembangunan rumah susun sederhana sewa di daerah setempat tepat sasaran dengan lebih memprioritaskan keluarga miskin sebagai penyewa.
Rustam HS yang dihubungi di Bontang, Minggu, mengatakan banyak keluarga miskin yang belum memiliki tempat tinggal, sehingga keberadaan rusunawa dengan tarif sewa murah bisa membantu meringankan beban hidup mereka.
"Kalau bisa nominal sewa rusunawa disesuaikan dengan kebutuhan keluarga miskin, yakni maksimal sekitar Rp300.000 perbulan," katanya.
Rusunawa bantuan dari Kementerian Perumahan Rakyat yang dibangun sejak 2013 dengan dana APBN sekitar Rp39 miliar itu sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal masyarakat Kota Bontang, khususnya dari keluarga menengah ke bawah yang belum memiliki rumah sendiri.
Sembari menempati rusunawa, lanjut Rustam, mereka yang bermukim juga diharapkan berusaha membangun rumah sendiri, untuk memberikan kesempatan warga lain yang belum memiliki rumah bisa tinggal di rusunawa tersebut.
Pembangunan rusunawa dibagi dua blok dan masing-masing setinggi lima lantai dengan jumlah kamar tipe 24 yang disiapkan sebanyak 184 unit.
Rusunawa ini menjadi proyek percontohan pertama dan jika mendapat respon positif dari masyarakat, Komisi III DPRD Kota Bontang berencana mengajukan kembali penambahan anggaran kepada Kementerian Pekerjaan Umum untuk membangun rusunawa berikutnya.
Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kota Bontang, Maksi Dwiyanto, mengatakan calon penyewa rusunawa nantinya akan diseleksi dan syarat utamanya harus sudah menikah atau berkeluarga.
"Calon penyewa rusunawa harus menunjukkan bukti berupa surat nikah resmi yang diterbitkan Kementerian Agama Kota Bontang dan benar-benar belum memiliki tempat tinggal yang disertai surat pernyataan dari ketua RT, lurah dan camat," katanya.
Menurut Maksi, animo masyarakat untuk menempati rusunawa cukup tinggi, karena fasilitas yang ditawarkan cukup lengkap dan tarif sewa juga sangat terjangkau atau lebih murah dibanding sewa rumah atau kos-kosan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
Rustam HS yang dihubungi di Bontang, Minggu, mengatakan banyak keluarga miskin yang belum memiliki tempat tinggal, sehingga keberadaan rusunawa dengan tarif sewa murah bisa membantu meringankan beban hidup mereka.
"Kalau bisa nominal sewa rusunawa disesuaikan dengan kebutuhan keluarga miskin, yakni maksimal sekitar Rp300.000 perbulan," katanya.
Rusunawa bantuan dari Kementerian Perumahan Rakyat yang dibangun sejak 2013 dengan dana APBN sekitar Rp39 miliar itu sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal masyarakat Kota Bontang, khususnya dari keluarga menengah ke bawah yang belum memiliki rumah sendiri.
Sembari menempati rusunawa, lanjut Rustam, mereka yang bermukim juga diharapkan berusaha membangun rumah sendiri, untuk memberikan kesempatan warga lain yang belum memiliki rumah bisa tinggal di rusunawa tersebut.
Pembangunan rusunawa dibagi dua blok dan masing-masing setinggi lima lantai dengan jumlah kamar tipe 24 yang disiapkan sebanyak 184 unit.
Rusunawa ini menjadi proyek percontohan pertama dan jika mendapat respon positif dari masyarakat, Komisi III DPRD Kota Bontang berencana mengajukan kembali penambahan anggaran kepada Kementerian Pekerjaan Umum untuk membangun rusunawa berikutnya.
Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kota Bontang, Maksi Dwiyanto, mengatakan calon penyewa rusunawa nantinya akan diseleksi dan syarat utamanya harus sudah menikah atau berkeluarga.
"Calon penyewa rusunawa harus menunjukkan bukti berupa surat nikah resmi yang diterbitkan Kementerian Agama Kota Bontang dan benar-benar belum memiliki tempat tinggal yang disertai surat pernyataan dari ketua RT, lurah dan camat," katanya.
Menurut Maksi, animo masyarakat untuk menempati rusunawa cukup tinggi, karena fasilitas yang ditawarkan cukup lengkap dan tarif sewa juga sangat terjangkau atau lebih murah dibanding sewa rumah atau kos-kosan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015