Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Badan Pusat Statistik mencatat persebaran penduduk di Provinsi Kalimantan Timur hingga kini masih tidak merata dan lebih banyak terkonsentrasi pada tiga daerah, yakni Kota Samarinda, Balikpapan dan Kabupaten Kutai Kartanegara.

"Pola persebaran penduduk yang terjadi saat ini sudah berlangsung sejak 2004," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Aden Gultom dalam keterangan tertulis di Samarinda, Selasa.

Dari jumlah penduduk Kaltim yang diperkirakan 3,35 juta jiwa pada 2014, sekitar 23,78 persen bermukim di Kota Samarinda, kemudian 20,90 persen berada di Kutai Kartanegara dan 18,06 persen di Kota Balikpapan.

Dengan demikian, sekitar 37,26 persen penduduk lainnya tersebar di tujuh kabupaten/kota lainnya, yakni di Kabupaten Paser, Penajam Paser Utara, Kutai Barat, Kutai Timur, Berau, Mahakam Ulu, dan Kota Bontang.

Menurut Aden Gultom, pola persebaran penduduk yang menurut luas wilayah Kaltim sangat timpang tersebut, menyebabkan tingkat kepadatan penduduk yang mencolok antardaerah, terutama kabupaten dengan kota.

"Wilayah kabupaten yang luasnya 98,84 persen dari total wilayah Kaltim dihuni 53,40 persen penduduk, sedangkan 46,60 persen penduduk lainnya menetap di wilayah kota (Samarinda, Balikpapan dan Bontang) yang luasnya hanya 1,16 persen dari keseluruhan wilayah Kaltim," jelasnya.

Kondisi itu tidak lepas dari tingginya penduduk migrasi yang masuk ke Kaltim sebagai konsekuensi dari pemberlakuan otonomi daerah.

"Artinya, daerah yang menjanjikan peluang kerja dan pendapatan lebih baik akan menjadi tujuan para migran atau pendatang," tambah Aden Gultom.

Berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar-Sensus (Supas) tahun 2005 yang dilakukan BPS Kaltim, tercatat sekitar 46,7 persen pendatang karena alasan mencari pekerjaan.

Pada 2010, penduduk migran seumur hidup Kaltim mencapai 44,7 persen, sedangkan pendatang yang masuk periode 2005-2010 hanya sebesar 9,2 persen. (*)

Pewarta: Didik Kusbiantoro

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015