Samarinda (ANTARA Kaltim) - , Wakasad Letjen TNI M. Munir menyatakan pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-94 di Lubuk Sawah,Kelurahan Mugirejo, Kecamatan Sungai Pinang, berbeda dengan TMMD sebelumnya, karena 100 personel diinapkan di rumah-rumah warga.

"Personel tidak lagi menginap di barak, tetapi akan ditempatkan di rumah-rumah warga, sehingga mereka dapat menyatu dengan masyarakat," ujarnya setelah membuka TMMD ke-94 di Lubuk Sawah, Kelurahan Mugirejo, Kecamatan Sungai Pinang, Kamis.

Pada pelaksanaan TMMD ke-94 yang dipusatkan di Lubuk Sawah itu, tambah M Munir, kegiatan dilakukan dengan berbagai program, diantaranya pembangunan jalan sepanjang 1,7 meter dengan lebar 5 meter serta berbagai kegiatan sosial.

"Pembangunan jalan tersebut sudah mulai dilakukan pada pra TMMD sebulan yang lalu sebab jika dilakukan pada saat TMMD selama tiga minggu tidak akan cukup. Jadi, saya optimistis jalan yang dibangun ini akan selesai bersamaam selesainya pelaksanaan TMMD ke94," katanya.

Menurut M Munir yang pernah menjabat sebagai Komandan Kodim 0901 Samarinda periode 1998-2000 itu, Kota Samarnida, Kalimantan Timur, mempunyai potensi untuk berkembang menjadi kota yang besar dan menjadi tujuan wisata.

"Kota Samarinda termasuk kabupaten/kota lainnya yang ada di Kaltim memiliki potensi alam yang cukup besar sehingga berpotensi menjadi sebuah kota besar dan dapat dijadikan sebagai salah satu tujuan wisata," ungkapnya.

Sungai Mahakam yang membentang dari Kabupaten Mahakam Ulu ke Kabupaten Kutai Barat hingga Kabupaten Kutai Kartanegara dan membelah Kota Samarinda merupakan salah satu potensi alam yang bisa dimanfaatkan untuk menyejahterakan masyarakat setempat.

"Sungai Mahakam merupakan karunia Tuhan yang luar biasa bagi masyarakat Kaltim dan apabila bisa diberdayakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat atau untuk aspek yang lain, itu luar biasa. Tinggal ditata saja sehingga dapat menjadi daya tarik tersendiri untuk menarik wisatawan," katanya.

Selain Sungai Mahakam, Provinsi Kaltim khususnya Kota Samarinda juga memiliki Islamic Center yang lebih megah dibandingkan dengan masjid yang ada di Brunei Darussalam.

"Saya pernah ke Brunei dan ternyata Islamic Centre yang ada di Kota Samarinda dan menjadi kebanggaan masyarakat Kaltim lebih megah dibanding yang ada disana (Brunei). Jadi, itu menjadi kebanggan tersendiri dan terpenting agar bisa dijaga, dirawat sehingga menjadi bangunan yang dapat menarik wisatawan dari luar," ujarnya.

Oleh karena itu, katanya, hal terpenting adalah masyarakat harus tetap menjaga iklim kondusif di daerah itu. "Saya pernah bertugas disini (Samarinda) sebagai Dandim sehingga saya memahami bagaimana karakter masyarakat yang sangat heterogen. Jadi intinya, marilah kita menjaga keamanan daerah ini, agar impian Samarinda menjadi kota besar dan indah serta menjadi tujuan wisata dapat tercapai," ungkapnya. (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015