Surabaya (ANTARA Kaltim) - Provinsi Kalimantan Timur memiliki tiga pelabuhan peti kemas, yakni Pelabuhan Kariangau di Balikpapan, Pelabuhan Palaran di Samarinda, dan Pelabuhan Internasional Maloy di Kutai Timur yang kini masih terus dikembangkan.

"Untuk pelabuhan Kariangau dan Palaran sudah difungsikan optimal dengan aktivitas bongkar muat padat, sedangkan Pelabuhan Maloy belum berfungsi semua karena masih terus dilakukan pengembangan," ujar Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kaltim Zairin Zain di Surabaya, Kamis.

Keberadaan Zairin di Surabaya dalam rangka melakukan studi banding sistem transportasi di sejumlah titik di Jawa Timur, antara lain di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan di UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor di Tandes, Jawa Timur.

Sedangkan penjelasan keberadaan tiga pelabuhan peti kemas di Kaltim tersebut, dikatakan Zairin saat melakukan pertemuan dengan sejumlah pejabat perhubungan di aula Gramedia Surabaya.

Sejumlah pejabat Jatim yang hadir dalam pertemuan itu antara lain Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Provinsi Jatim Wahid Wahyudi, Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Irvan Wahyudrajad, dan sejumlah tamu undangan.

Menurut Zairin, posisi Pelabuhan Peti Kemas Karingau berada di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II, sehingga menjadi persinggahan arus lalu lintas pelayaran nasional dan internasional yang pada beberapa dekade terakhir kian padat.

Terminal peti kemas tersebut mulai dibangun pada 2008 atas kerjasama Pemerintah RI - Pemprov Kaltim, dan PT Pelindo IV dengan total anggaran Rp730 miliar.

Sumber dananya berasal dari tiga lembaga, yakni dari APBD Kaltim Rp146,76 miliar, investasi PT Pelindo IV sebesar Rp471 miliar, dan dari pemerintah pusat melalui APBN sebesar Rp140 miliar.

Kemudian pelabuhan dan terminal peti kemas Palaran, dibangun di bantaran Sungai Mahakam. Terminal ini merupakan hal pertama di Indonesia yang dibangun di tepi sungai, karena umumnya terminal peti kemas dibangun di tepi laut.

Pelabuhan Palaran berjarak sekitar 25 km dari Kota Samarinda, ibu-kota Provinsi Kalimantan Timur. Pembangunan terminal ini atas kerja sama tiga pihak, yakni Pemkot Samarinda, PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero), dan investor PT Samudera Indonesia. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015