Bupati Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur, mengajak semua elemen masyarakat dan instansi pemerintah mengutamakan kekuatan akar budaya dalam membangun daerah, baik pembangunan pertanian tanaman pangan, perikanan, perhubungan, pendidikan dan lainnya.

"Pembangunan di Mahulu harus berakar pada kekuatan budaya, persatuan, dan gotong royong masyarakat, karena budaya mampu menyatukan warga," ujar Bupati Mahulu Angela Idang Belawan di Ujoh Bilang, Mahulu, Senin.

Salah satu pembangunan yang didasari pada akar budaya adalah pembangunan pertanian tanaman pangan, yang dikenal dengan budaya "nugal", yakni gotong royong menanam padi ladang, karena kondisi alam di Mahulu yang berbukit dengan lereng yang cocok untuk padi ladang atau padi gogo.

"Nugal bukan hanya tentang menanam benih padi di tanah, tetapi tentang menanam harapan, doa, dan kebersamaan. Di sinilah semangat Mahulu tumbuh, dari ladang, dari hati rakyat yang mengutamakan kebersamaan. Terlebih, gotong royong juga menjadi budaya yang diwariskan nenek moyang," katanya.

Untuk menghormati budaya nugal dan budaya gotong royong, pekan lalu Pemkab Mahulu bahkan menggelar Festival Nugal yang dirangkai dengan gelar Pasar Seni Rakyat, karena nugal tidak hanya menjadi tradisi adat, tetapi simbol keyakinan bahwa kemajuan daerah lahir dari tanah dan tangan rakyat.

Hal yang terkandung dalam Festival Nugal dan Pasar Seni Rakyat, katanya, merupakan cermin dari kekuatan sosial Mahulu, yakni masyarakat yang menjunjung tinggi gotong royong, menghargai warisan budaya, dan terus menjaga harmoni dalam keberagaman.

Untuk itu, Angela menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada bupati dan wakil bupati periode sebelumnya (2021–2025), karena atas dedikasi mereka dalam membangun Mahulu dengan memperkuat fondasi yang berakar pada budaya.

Sedangkan saat ini, pihaknya tinggal melanjutkan estafet yang telah mereka letakkan, sehingga nilai-nilai kerja keras dan pengabdian mereka menjadi pijakan pihaknya dalam menata Mahulu lima tahun ke depan, yakni di masa kepemimpinannya.

"Kami berkomitmen menghadirkan tata kelola yang terbuka, partisipatif, dan berpihak kepada masyarakat. Pemda akan menjadi rumah bersama bagi seluruh masyarakat Mahulu. Setiap aspirasi akan kami dengarkan, setiap potensi akan kami dorong, dan setiap kebutuhan akan kami perjuangkan," ujar Angela.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2025