Samarinda (ANTARA Kaltim) - Banjir yang melanda enam kecamatan di kawasan Hulu Sungai Mahakam kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur Darmansyah, mulai surut.
"Banjir yang melanda kawasan Hulu Sungai Mahakam berangsur-angsur surut dan saat ini hanya beberapa wilayah yang tergenang," ungkap Darmasnyah saat dihubungi dari Samarinda, Senin.
Berdasarkan data BPBD Kutai Kartanegara hingga Senin siang kata Darmasnyah, genangan air yang melanda kawasan Kecamatan Muara Kaman turun 10 hingga 20 sentimeter.
"Di Kecamatan Muara Kaman, sebanyak 38 kepala keluarga (KK) yang mengungsi akibat banjir sampai saat ini masih bertahan. Jika ketinggian air terus turun seperti hari ini, kemungkinan dalam dua hingga tiga hari ke depan warga mulai kembali ke rumahnya masing-masing karena sebagian sudah membersihkan rumah," kata Darmansyah.
Di Kecamatan Sebulu, Kota Bangun, Muara Muntai, Kenohan dan Kecamatan Muara Wis lanjut Darmansyah, genangan air juga sudah berangsur turun walaupun beberapa kawasan yang rendah masih tergenang dengan ketinggian air 20 hingga 30 sentimeter.
"Kawasan yang masih tergenang di lima kecamatan itu diantaranya, jalan serta sejumlah bangunan lama. Kami berharap, air akan terus turun sehingga warga bisa kembali beraktifitas dengan normal," ujar Darmansyah.
Sebelumnya, ketinggian air akibat banjir di kawasan Hulu Sungai Mahakam di enam kecamatan Kabupaten Kutai Kartanegara itu mencapai satu hingga dua meter.
Korban banjir di enam kecamatan tersebut mencapai 9.487 kepala keluarga yang tersebar di beberapa kecamatan.
Korban banjir terbanyak berada di Kecamatan Kota Bangun yang mencapai 2.803 KK, dengan 30 KK di antaranya terpaksa mengungsi karena rumahnya terendam air cukup tinggi.
Kemudian di Kecamatan Muara Kaman terdapat 2.311 KK yang menjadi korban dan yang mengungsi 38 KK, sementara sebagian tinggal di para-para dalam rumah mereka.
Sebanyak 1.360 KK menjadi korban banjir di Kecamatan Sebulu dan semuanya tetap bertahan di rumah mereka masing-masing.
Selanjutnya banjir di Kecamatan Muara Muntai menyebabkan rumah 1.240 KK terendam, di Kecamatan Kenohan ada 1.083 KK serta sebanyak 690 KK menjadi korban banjir di Kecamatan Muara Wis. Namun, di tiga kecamatan tersebut tidak ada warga yang mengungsi.
Pemkab Kutai Kartanegara kata Darmasnyah telah menyalurkan bantuan sembako kepada warga korban banjir di enam kecamatan tersebut. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
"Banjir yang melanda kawasan Hulu Sungai Mahakam berangsur-angsur surut dan saat ini hanya beberapa wilayah yang tergenang," ungkap Darmasnyah saat dihubungi dari Samarinda, Senin.
Berdasarkan data BPBD Kutai Kartanegara hingga Senin siang kata Darmasnyah, genangan air yang melanda kawasan Kecamatan Muara Kaman turun 10 hingga 20 sentimeter.
"Di Kecamatan Muara Kaman, sebanyak 38 kepala keluarga (KK) yang mengungsi akibat banjir sampai saat ini masih bertahan. Jika ketinggian air terus turun seperti hari ini, kemungkinan dalam dua hingga tiga hari ke depan warga mulai kembali ke rumahnya masing-masing karena sebagian sudah membersihkan rumah," kata Darmansyah.
Di Kecamatan Sebulu, Kota Bangun, Muara Muntai, Kenohan dan Kecamatan Muara Wis lanjut Darmansyah, genangan air juga sudah berangsur turun walaupun beberapa kawasan yang rendah masih tergenang dengan ketinggian air 20 hingga 30 sentimeter.
"Kawasan yang masih tergenang di lima kecamatan itu diantaranya, jalan serta sejumlah bangunan lama. Kami berharap, air akan terus turun sehingga warga bisa kembali beraktifitas dengan normal," ujar Darmansyah.
Sebelumnya, ketinggian air akibat banjir di kawasan Hulu Sungai Mahakam di enam kecamatan Kabupaten Kutai Kartanegara itu mencapai satu hingga dua meter.
Korban banjir di enam kecamatan tersebut mencapai 9.487 kepala keluarga yang tersebar di beberapa kecamatan.
Korban banjir terbanyak berada di Kecamatan Kota Bangun yang mencapai 2.803 KK, dengan 30 KK di antaranya terpaksa mengungsi karena rumahnya terendam air cukup tinggi.
Kemudian di Kecamatan Muara Kaman terdapat 2.311 KK yang menjadi korban dan yang mengungsi 38 KK, sementara sebagian tinggal di para-para dalam rumah mereka.
Sebanyak 1.360 KK menjadi korban banjir di Kecamatan Sebulu dan semuanya tetap bertahan di rumah mereka masing-masing.
Selanjutnya banjir di Kecamatan Muara Muntai menyebabkan rumah 1.240 KK terendam, di Kecamatan Kenohan ada 1.083 KK serta sebanyak 690 KK menjadi korban banjir di Kecamatan Muara Wis. Namun, di tiga kecamatan tersebut tidak ada warga yang mengungsi.
Pemkab Kutai Kartanegara kata Darmasnyah telah menyalurkan bantuan sembako kepada warga korban banjir di enam kecamatan tersebut. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015