Sangatta (ANTARA Kaltim) -  Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, masih kesulitan untuk melakukan komunikasi dengan petugas di lapangan karena alat komunikasi masih minim.

"Alat komunikasi yang ada saat ini sangat terbatas kemampuannya sehingga tidak mampu menjangkau wilayah terpencil," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kutai Timur, Zainuddin Aspan di ruang kerjanya, Rabu.

Menurut Zainuddin Aspan yang didampingi Kabid Kedaruratan dan Logistik, Edi Ribut Junaedi, peralatan komunikasi yang ada seperti Radio SSB dengan jangkauan terbatas.

Radio SSB BPBD yang ada ini hanya 1 unit dan hanya mampu menjangkau kecamatan terdekat seperti Sangatta Utara, Selatan dan Bengalon.

"Alat ini baru dibeli dan sudah tes, ternyata jangkauannya hanya sampai Bengalon," kata Zainuddin Aspan.

Sedangkan untuk kecamatan lain yang jauh tidak tidak mampu dijangkau, seperti Sandaran, Muara Wahau Busang dan lainnya. Padahal komunikasi ini sangat kami butuhkan untuk bisa memantau dan memperoleh informasi terkini di semua wilayah Kutim.

Ia mengatakan, dengan minimnya alat komunikasi ini jika terjadi peristiwa atau musibah di kecamatan, hanya bisa memperoleh dan mengirim informasi melalui pos polisi di polsek-polsek dan bantuan pihak Pemadam Kebakaran (PMK).

Selama ini pihaknya menempatkan satu orang di setiap kantor kecamatan di Kutim. Tugas mereka melaporkan kejadian dan peristiwa di sana dengan menggunakan SMS dari "handphone" mereka masing-masing.

Informasi dari kecamatan dikirim melalui pesan singkat ke Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana atau biasa disebut dengan PUSDALOPS BPBD.

"Dan setiap informasi dari Kutim ini kami laporkan langsung ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta," katanya.

Terkait minimnya peralatan komunikasi untuk mendukung tugas BPBD, Zainuddin mengatakan, akan meminta bantuan pusat karena anggaran daerah tidak cukup.

"Mudahan-mudahan ada bantuan BNPD dan juga berharap dana APBD II Kutim," katanya. (*)

Pewarta: Adi Sagaria

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015