Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengatur skema pengawasan dan pemantauan harga serta distribusi pasokan bahan pokok menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah lancar.

"Upaya ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga pangan, mencegah inflasi yang tidak wajar, serta menjamin keamanan pangan bagi masyarakat," kata Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan Amaylia Dina Widyastuti, mewakili Kepala Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Kaltim di Samarinda, Senin.

Ia menjelaskan berdasarkan pemantauan dan pengawasan yang dilaksanakan bersama tim gabungan, merupakan kegiatan rutin yang dilakukan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), seperti Idul Adha.

Amaylia mengatakan tujuan utama dari pemantauan ini adalah untuk memastikan bahwa kenaikan harga yang biasa terjadi menjelang HBKN masih dalam batas wajar.

Hasil pemantauan akan menjadi dasar bagi pimpinan daerah dalam mengambil kebijakan, seperti melakukan operasi pasar atau gerakan pangan murah jika terjadi lonjakan harga yang signifikan dan berpotensi menyebabkan inflasi.

Selain harga dan pasokan, aspek keamanan pangan juga menjadi fokus utama dalam pengawasan ini. Selain DPTPH, Tim pengawasan melibatkan Satpol PP, Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta Dinas Kesehatan.

Terkait ketersediaan pasokan, Amaylia menyatakan berdasarkan pemantauan minggu lalu oleh enumerator Dinas Pangan, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disperindagkop UKM), serta Badan Pusat Statistik (BPS), stok bahan pokok di Kaltim dalam kondisi cukup.

"Insyaallah besok hasilnya juga demikian, sesuai harapan kami," imbuhnya.

Ia menjelaskan, pemantauan difokuskan pada dua kota utama di Kaltim, yakni Samarinda dan Balikpapan. Hal ini dikarenakan kedua kota tersebut merupakan sentra distribusi pangan yang menjadi rujukan bagi kabupaten/kota lain di Kaltim.

Setelah melakukan kunjungan lapangan, tim akan menggelar rapat untuk membuat berita acara mengenai temuan-temuan di lapangan, baik terkait harga, pasokan, maupun keamanan pangan. Temuan ini akan menjadi dasar untuk tindakan selanjutnya.

Amaylia mencontohkan, pada Idul Fitri sebelumnya, ditemukan beberapa kasus seperti minyak goreng dengan volume yang berkurang, beras dalam kemasan dengan berat yang tidak sesuai, serta produk yang sudah rusak atau busuk namun masih dipajang untuk dijual.

Namun hingga saat ini katanya, tidak ada kendala berarti dalam distribusi pangan dari daerah produsen ke Kaltim. Secara umum, stok pangan di Kaltim berada dalam kondisi aman. 

Pemantauan pangan di Samarinda pada Selasa (3/6/2025) difokuskan dari Pasar Segiri, Lotte Mart, dilanjutkan di Hypermart Bigmall Samarinda, hingga Gudang Bulog Karang Asam Ulu I.

Pewarta: Ahmad Rifandi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2025