Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meminta Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur bersama kabupaten/kota segera melaporkan data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial atau PMKS kepada Kemensos pada 12 Februari.

"Kami sudah ajukan tambahan 1,7 juta penerima PMKS, tetapi sampai sekarang masih banyak daerah yang belum mengirimkan data sebagai acuan kami. Saya minta pada 12 Februari ini semua data sudah masuk, sehingga dapat segera diproses," kata Mensos di Samarinda, Sabtu.

Khofifah mengatakan hal itu ketika mengunjungi Yayasan Harapan Borneo di Jalan D.I Panjaitan, Gang Bugis, Samarinda. Kehadiran menteri didampingi sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov Kaltim dan Pemkot Samarinda.

Yayasan Harapan Borneo mengurusi para lanjut usia (lansia) dengan program "home care", yakni pelayanan berbasis keluarga dengan sasaran lansia yang tidak mampu dan belum terlayani dalam panti, mengingat keterbatasan kapasitas tampung panti yang berbanding terbalik dengan jumlah lansia yang banyak.

Menurut Khofifah, slot yang diusulkan mencapai 1,7 juta calon penerima tersebut, antara lain untuk program Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Keluarga Sejahtera.

Dia meminta kepada pemerintah daerah di seluruh Indonesia agar menyadari betapa pentingnya data warga miskin, karena data akan digunakan untuk meringankan beban warga miskin dan sebagai acuan pemerintah untuk menentukan kebijakan berikutnya.

"Persoalannya sekarang, betapa sulitnya daerah mengirimkan data kepada Kemensos. Tapi, sekarang masih ada waktu dan kami masih menunggu sampai 12 Februari supaya Kemensos bisa menyalurkan program PMKS," katanya.

Ia menambahkan untuk PMKS yang memiliki anak SD akan mendapat bantuan Rp450 ribu, siswa SMP Rp750 ribu, dan PMKS yang memiliki anak SMA sebesar Rp1 juta, sedangkan anak yang belum masuk usia sekolah senilai Rp19.290.

Menurut ia, program PMKS di antaranya diperuntukkan anak-anak gelandangan, anak telantar, warga miskin, lansia dari keluarga miskin, termasuk penyandang disabilitas.

Dalam kesempatan mengunjungi Yayasan Harapan Borneo itu, Khofifah sempat mengajak dialog sejumlah lansia dan menyerahkan bantuan sembako masing-masing senilai Rp250.000 kepada 400 lansia atau total senilai Rp100 juta.(*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015