Samarinda (ANTARA Kaltim) - Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak mengatakan selama kepemimpinannya, bidang pendidikan menjadi perhatian besar dengan bertumpu pada tiga pilar pengembangan, yakni perluasan akses, peningkatan mutu, dan akuntabilitas pendidikan.
"Di antara bukti perhatian pendidikan adalah dengan adanya program Beasiswa Kaltim Cemerlang, peningkatan kualitas guru, dan berdirinya Sekolah Khusus Olahragawan Internasional (SKIO)," katanya saat pembukaan Rakernas Pendidikan Muslimat Nahdlatul Ulama di Samarinda, Kamis.
Dalam pemberian beasiswa dan stimulan dengan program Beasiswa Kaltim Cemerlang, katanya, telah disalurkan kepada sebanyak 250.000 orang selama masa kepemimpinannya, sedangkan realisasi pada 2014 telah disalurkan kepada 30.542 penerima mulai jenjang SD hingga perguruan tinggi.
Bukti lainnya adalah dukungan pembangunan Insitut Teknologi Kalimantan (ITK) di Balikpapan, yakni melalui penyediaan lahan pada tahun 2014 telah mencapai 118 hektare dari 300 hektare yang direncanakan.
Kemudian pembangunan Insitut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Kaltim di Tenggarong yang masih dalam proses penyiapan sertifikat lahan, selanjutnya peningkatan kualifikasi guru melalui tingkat pendidikan setara S1/D4 yang telah mencapai 65,3 persen.
Berikutnya adalah dukungan pembangunan Institut Agama Islam Negeri (IAIN), Kanwil Kementerian Agama, Asrama Haji, dan Universitas Nahdatul Ulama (UNU) melalui hibah aset lahan, termasuk dibangunnya SKOI Kaltim yang pada 2014 telah terealisasi berupa ruang belajar, ruang makan, dan asrama.
Dia juga mengatakan Pemprov Kaltim tidak membedakan perhatian pada masyarakat yang melaksanakan pengelolaan pendidikan, semua mendapat hak yang sama dalam pemberian bantuan dan pembinaan.
Terkait pelaksanaan Rakernas Muslimat NU, dia berharap kegiatan ini dapat dijadikan sebagai forum mengevaluasi program kerja dan kinerja yang telah dilakukan selama ini, meliputi apa yang seharusnya dilakukan dan menjadi tolok ukur konkret atas berbagai kegiatan yang sudah dan akan dilakukan.
Dari kegiatan ini juga diminta dapat meningkatkan komitmen sebagai Ormas yang berlandaskan pemahaman Ahlussunnah wal Jamaah yang meliputi aspek syariah, aqidah, fiqh, etika, dan akhlak sebagai landasan berpikir dan berekspresi dalam kehidupan berorganisasi, keagamaan serta sosial. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
"Di antara bukti perhatian pendidikan adalah dengan adanya program Beasiswa Kaltim Cemerlang, peningkatan kualitas guru, dan berdirinya Sekolah Khusus Olahragawan Internasional (SKIO)," katanya saat pembukaan Rakernas Pendidikan Muslimat Nahdlatul Ulama di Samarinda, Kamis.
Dalam pemberian beasiswa dan stimulan dengan program Beasiswa Kaltim Cemerlang, katanya, telah disalurkan kepada sebanyak 250.000 orang selama masa kepemimpinannya, sedangkan realisasi pada 2014 telah disalurkan kepada 30.542 penerima mulai jenjang SD hingga perguruan tinggi.
Bukti lainnya adalah dukungan pembangunan Insitut Teknologi Kalimantan (ITK) di Balikpapan, yakni melalui penyediaan lahan pada tahun 2014 telah mencapai 118 hektare dari 300 hektare yang direncanakan.
Kemudian pembangunan Insitut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Kaltim di Tenggarong yang masih dalam proses penyiapan sertifikat lahan, selanjutnya peningkatan kualifikasi guru melalui tingkat pendidikan setara S1/D4 yang telah mencapai 65,3 persen.
Berikutnya adalah dukungan pembangunan Institut Agama Islam Negeri (IAIN), Kanwil Kementerian Agama, Asrama Haji, dan Universitas Nahdatul Ulama (UNU) melalui hibah aset lahan, termasuk dibangunnya SKOI Kaltim yang pada 2014 telah terealisasi berupa ruang belajar, ruang makan, dan asrama.
Dia juga mengatakan Pemprov Kaltim tidak membedakan perhatian pada masyarakat yang melaksanakan pengelolaan pendidikan, semua mendapat hak yang sama dalam pemberian bantuan dan pembinaan.
Terkait pelaksanaan Rakernas Muslimat NU, dia berharap kegiatan ini dapat dijadikan sebagai forum mengevaluasi program kerja dan kinerja yang telah dilakukan selama ini, meliputi apa yang seharusnya dilakukan dan menjadi tolok ukur konkret atas berbagai kegiatan yang sudah dan akan dilakukan.
Dari kegiatan ini juga diminta dapat meningkatkan komitmen sebagai Ormas yang berlandaskan pemahaman Ahlussunnah wal Jamaah yang meliputi aspek syariah, aqidah, fiqh, etika, dan akhlak sebagai landasan berpikir dan berekspresi dalam kehidupan berorganisasi, keagamaan serta sosial. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015