Balikpapan (ANTARA Kaltim) - PT Pertamina (Persero) Unit Pemasaran VI membuka kios Pertapromo di depan kantornya Selama 3 hari (29-31 desember 2014) di Jalan Jos Sudarso Nomor 148, Balikpapan dan sejumlah produk minyak dan gas non subsidi dijual dengan diskon.

"Promosi akhir tahun sekaligus cuci gudang. Ada Pertamax hanya Rp10.000 per liter, kata Andar Titi Lestari, Kepala Humas UPMs VI di Balikpapan, Senin.

Namun demikian, minimal pembelian Pertamax itu 5 liter atau Rp50.000. Harga riilnya di SPBU saat ini Rp11.700.

"Sekalian memperkenalkan Pertamax dalam kemasan 5 liter," sambungnya. Bahan bakar berwarna biru itu dijual dalam jeriken putih. Ada juga Pertamax dalam jeriken kapasitas 10 liter dan 20 liter.

Kios Pertapromo juga memajang Bright Gas yang dibanderol Rp100.000 pas, dari harga biasa Rp120.000.

Produk-produk pelumas digandeng dengan Pertamax. Untuk penggantian oli Enduro 4T Racing Rp50.000 dapat gratis Pertamax 1 liter, begitu pula dengan Enduro Matic Rp45.000, dan Mesran Supermotor Rp30.000.

"Kios kami buka dari pukul 09.00 sampi pukul 16.00," sambung Lestari.

Setelah kenaikan harga BBM diumumkan Pemerintah pada November lalu, konsumsi Pertamax di Balikpapan meningkat hingga 350 persen. Konsumsi 8 kilo liter per hari langsung melonjak menjadi 66 kilo liter.

"Untuk pertama kali saya antre beli pertamax," kata Adi Prasetya, warga Balikpapan Baru. Walaupun di SPBU MT Harjono tempat Prasetya membeli, panjang antrean itu tak lebih dari 3 kendaraan.

Di seluruh Kalimantan, terjadi kenaikan rata-rata 21 persen per minggu pasca kenaikan harga BBM.

Menurut Titi Lestari, dalam pengamatan Pertamina, konsumen mulai merasakan sejumlah manfaat lebih dari menggunakan pertamax meski harganya lebih mahal daripada premium yang disubsidi.

"Konsumen jadi hemat waktu, pertamax saat ini kan tidak diantre panjang seperti premium," kata Lestari. Tidak diantre panjang, berarti kendaraan konsumen langsung diisi dan konsumen bisa langsung melanjutkan aktivitasnya.

"Kita jadi serasa punya SPBU sendiri," tambah Prasetya. Ia sudah menjadi konsumen pertamax sejak punya motor matic baru.

Menurut Prasetya, pemakaian pertamax juga hemat dan motornya jadi lebih nyaman dikendarai.

"Dengan gaya pemakaian yang tepat, memang bisa begitu. Pertamax itu kan oktannya lebih tinggi sehingga lebih sedikit bahan bakar yang diperlukan dibandingkan premium untuk menjalankan kendaraan untuk menempuh jarak yang sama," tambah Lestari.

Oktan adalah istilah untuk nilai tekanan yang diperlukan bahan bakar agar terbakar spontan atau dengan sendirinya. Bilangan oktan adalah angka yang menunjukkan seberapa besar tekanan yang bisa diberikan sebelum bensin terbakar secara spontan. Premium beroktan 88, pertamax 92, pertamax plus 95.

Semakin tinggi oktan bahan bakar, semakin besar tekanan yang diperlukan oleh bahan bakar hingga ia bisa terbakar spontan tanpa api dari busi.

Jika campuran BBM dan udara di dalam silinder mesin terbakar karena tekanan yang tinggi (bukan karena percikan api dari busi), maka akan terjadi knocking atau ketukan di dalam mesin. Knocking ini akan menyebabkan mesin cepat rusak dan membuat kerak di kepala piston.

Pertamax dan Pertamax Plus lebih susah terbakar secara spontan. Tambahan zat di dalam BBM itu menjadikan ia akhirnya lebih efisien, atau lebih hemat dan membuat umur pakai kendaraan lebih panjang.

"Jatuhnya pakai Pertamax malah lebih hemat," kata Adi. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014