Sangatta (ANTARA Kaltim) -  Jalan Trans Kalimantan Timur yang menghubungkan Sangatta ibukota Kabupaten Kutai Timur dengan Muara Wahau saat ini sudah cukup bagus dan dapat ditempuh hanya dalam waktu empat jam.

Sejumlah warga pengendara kendaraan roda empat dan roda dua yang mengaku sering bolak-balik Sangatta-Muara Wahau dan sebaliknya, mengaku kondisi jalan saat ini semakin bagus.

"Walaupun belum semuanya beraspal, namun tidak ada hambatan berarti, karena jalannya dibeton dan agregat batu gunung," kata Syamsuddin sopir taksi Wahau-Sangatta di Sangatta, Selasa.

Menurut dia, mewakili rekannya sesama sopir taksi, dibandingkan dua tahun lalu kondisi jalan Sangatta-Wahau cukup parah rusaknya. Bahkan kami sering menginap di tengah hutan, saat musim hujan.

"Dua tahun lalu masih banyak pengendara kendaraan roda empat berhari-hari menginap di tengah jalan, sekarang paling lambat empat jam sudah tiba," katanya.

Hal sama juga dikatakan Camat Kecamatan Kongbeng, H. Furkani, bahwa jalur jalan trans Kaltim yang menghubungkan kota Sangatta dengan Bengalon dan Muara Wahau hingga Kongbeng sudah bagus.

"Saya kalau ke Sangatta atau sebaliknya dengan kecepatan maksimal 80 KM/jam itu dalam waktu empat jam bahkan 3,5 jam sudah tiba," ujarnya.

Kondisi jalan yang semakin baik, menurut dia sangat membantu kelancaran arus kendaraan yang mengangkut berbagai kebutuhan di wilayah pedalaman, termasuk Kongbeng.

Dia menjelaskan, Camat Furkani bahwa untuk tujuan ke Muara Wahau dan Kongbeng hingga ke Tanjung Redeb Kabupaten Berau, kita bisa melalui dua jalan, yakni melalui Bengalon dan Rantau Pulung.

Kalau jalan kering itu lewat rantau pulung perjalanan lebih cepat satu jam dari jalan Bengalon.

"Kalau jalannya kering saya lebih memilih lewat rantau pulung karena jarak tempuhnya lebih cepat," katanya.

Sementara dari Pantauan Selasa, yang melewati jalan Sangatta - Rantau Pulung keluar di KM 106 desa Tepian Langsat Kecamatan Bengalon, hanya butuh tiga jam 40 menit sudah tiba di desa Pantun Muara Wahau.

Memasuki jalan KM 106 desa Tepian Langsat, Kecamatan Bengalon kondisi jalan beton bersambung jalan aspal hingga ke hambur batu, suatu daerah yang dulunya cukup sulit dilewati kendaraan karena rusak.

Hanya terdapat beberapa ruas jalan di beberapa titik masih putus-putus karena sedang dikerjakan pihak kontraktor, namun perjalanan tidak terhambat, karena jalannya tidak licin.

Begitu saat akan memasuki desa Pantun hingga simpang tiga wahau desa Nehes Liah Bing dan bahkan hingga ke desa Miau Baru menuju perbatasan Kabupaten Berau kondisi jalan sudah hitam beraspal.

Bahkan untuk jalur trans Kaltim mulai simpang empat pasar desa Wanasari Kongbeng-Wahau kecepatan kendaraan bisa di atas 100 km/jam.

"Wah ternyata kondisi jalan sangat bagus di Muara Wahau dan Kongbeng hingga perbatasan Berau," celetuk salah satu penumpang dalam mobil.(*)

Pewarta: Adi Sagaria

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014