Samarinda (ANTARA Kaltim) - Provinsi Kalimantan Timur memotong sapi rata-rata sebanyak 57.000 ekor per tahun guna memenuhi permintaan masyarakat terhadap konsumsi yang mencapai 10.410,6 ton daging sapi berdasarakan pendataan yang dilakukan sepanjang 2013.

"Khusus untuk pemotongan yang dilakukan pada 2013 mencapai 57.891 ekor sapi, baik sapi yang dipotong di Rumah Pemotongan Hewan (RPH), maupun di luar RPH," ujar Kepala Dinas Peternakan Provinsi Kaltim Dadang Sudarya di Samarinda, Rabu.

Ia mengatakan jumlah sapai yang dipotong di RPH selama 2013 sebanyak 40.794 ekor, sedangkan di luar RPH sebanyak 17.097 ekor.

Kabupaten/kota paling banyak memotong sapi di RPH, kata dia, adalah Kota Balikpapan sebanyak 13.942 ekor, disusul Kota Samarinda mencapai 13.878 ekor.

Kemudian RPH di Kota Bontang dilakukan pemotongan sebanyak 4.175 ekor, di Kabupaten Kutai Kartanegara sebanyak 2.250, di Berau 2.089 ekor, di Paser sebanyak 1.824 ekor, dan pemotongan sapi di RPH Kota Tarakan sebanyak 1.229 ekor.

Sedangkan pemotongan sapi yang dilakukan di luar RPH pada 2013 sebanyak 17.097, antara lain di Kabupaten Kutai Timur sebanyak 4.297 ekor, di Balikpapan sebanyak 3.084 ekor, di Samarinda 2.458 ekor, pemotongan di Kutai Kartanegara sebanyak 1.302 ekor, dan pemotongan sapi di luar RPH di Bontang sebanyak 1.187 ekor.

"Daging sapi segar itu kemudian dibawa ke sejumlah pasar tradisional di masing-masing daerah untuk memenuhi permintaan masyarakat," ujarnya.

Menurut Dadang sapi-sapi yang dopotong baik di RPH maupun yang di luar RPH tersebut, kebanyakan didatangkan dari luar daerah karena peternak Kaltim belum mampu memenuhi permintaan daging bagi warga lokal.

Begitu pula dengan daging sapi beku yang dijual di sejumlah mal, super market, maupun mini market juga dipasok dari luar daerah, terutama dari pulau Jawa.

Terkait dengan belum mampunya peternak lokal memenuhi permintaan konsumsi daging sapi tersebut, menurut Dadang, pihaknya akan terus mengundang investor untuk menanamkan modalnya dalam berternak sapi, termasuk mendorong masyarakat peternak untuk terus mengembangkannya.    (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014