Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Timur menargetkan 1.500 keluarga penerima manfaat (KPM) untuk program bantuan ekonomi produktif pada tahun 2025, dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan dan kemandirian ekonomi masyarakat, khususnya mereka yang tergolong prasejahtera.
"Pendekatan yang kami lakukan adalah dengan memberikan bantuan modal usaha kepada individu, bukan lagi kelompok. Hal ini agar bantuan bisa lebih luas menjangkau masyarakat, baik laki-laki maupun perempuan yang membutuhkan," ujar Kepala Dinas Sosial Kaltim Andi Muhammad Ishak di Samarinda, Rabu.
Ia menjelaskan bahwa program bantuan ekonomi produktif ini merupakan salah satu prioritas Dinas Sosial dalam upaya penanganan kemiskinan di Kaltim.
Besaran bantuan sebagaimana yang disalurkan pada tahun 2024 adalah Rp5 juta per KPM. Namun, Dinas Sosial Kaltim saat ini sedang melakukan evaluasi untuk menentukan besaran bantuan yang ideal pada tahun 2025.
"Kami sedang menganalisa apakah besaran bantuan Rp5 juta sudah memadai atau perlu ditingkatkan. Hasil evaluasi ini menjadi acuan untuk menentukan jumlah penerima bantuan dan besaran bantuan per KPM di tahun 2025," jelas Andi.
Pihaknya memang mengandalkan usaha ekonomi produktif (UEP) kelompok usaha bersama (KUBE) untuk mengatasi masalah sosial di provinsi itu.
"Program ini jua efektif dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi, sekaligus mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap bantuan pemerintah," kata Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin Dinsos Kaltim Saprudin Saida Panda beberapa waktu lalu.
Menurutnya, program KUBE merupakan solusi efektif dalam memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat.
Pihaknya juga berfokus pada strategi dan inovasi penerapan program KUBE sebagai upaya peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat kurang mampu. Pendekatan pemberdayaan berbasis kelompok menjadi kunci utama dalam program ini.
Panda menjelaskan program KUBE mendorong masyarakat untuk berwirausaha secara berkelompok. Melalui pendampingan dan bantuan modal, kelompok usaha ini diharapkan dapat berkembang dan meningkatkan pendapatan anggotanya.
"Dengan berwirausaha, masyarakat tidak hanya mendapatkan penghasilan, tetapi juga keterampilan dan kepercayaan diri," tambah Panda.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2025