Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia minta Pertamina segera menyelesaikan proyek peningkatan kapasitas pengolahan kilang minyak (Refinery Development Master Plan) Balikpapan.
"Dengan segala cara. Selesai Juni atau Juli 2025 lebih baik," kata Bahlil di Balikpapan, Sabtu.
Pada September 2024 lalu, kemajuan proyek sudah mencapai 91 persen dan manajemen Pertamina membuat target pembangunan selesai pada September 2025.
Saat selesai nanti, kapasitas pengolahan kilang menjadi 360 ribu barel per hari, bertama 100 ribu barel per hari dari 260 ribu barel per hari kemampuan sekarang.
Kemudian mutu bahan bakar minyak yang dihasilkan juga jauh lebih tinggi, yaitu setara Euro IV yang lebih ramah lingkungan.
"Jadi saya minta majukan agar impor kita bisa segera ditekan," lanjut Menteri Bahlil usai meninjau proyek peningkatan kapasitas kilang tersebut.
Pada rencana awal, proyek ditargetkan selesai pada Desember 2024 sejak mulai dikerjakan pada Juni 2020. Namun kebakaran pada Mei 2024 pada unit Crude Distillation Unit (CDU) IV membuat kemajuan proyek mundur beberapa langkah.
Meskipun demikian, saat ini seluruh bagian penting dan utama dari proyek tersebut sudah selesai, Unit CDU IV yang terbakar bahkan sudah diujicobakan setelah menjalani perbaikan total.
Menrut Menteri Bahlil, kebutuhan minyak Indonesia hari ini mencapai 1,6 juta barel per hari. Sebanyak 525 ribu barel diantaranya dipenuhi dengan hasil lifting sendiri di dalam negeri dan 1,1 juta barel lagi diimpor—baik berupa minyak mentah atau pun sudah minyak jadi.
"Karena itu juga kami minta tolong kepada Pertamina untuk meningkatkan lifting-nya agar juga bisa membantu menekan impor migas kita," kata Bahlil.
Pertamina, perlahan, kini menguasai 65 persen produksi hulu migas setelah meneruskan operasi lapangan-lapangan yang sebelumnya dikelola perusahaan-perusahaan migas asing yang habis masa kontraknya. Di Kalimantan Timur, antara lain, Chevron berubah menjadi Pertamina Hulu Kalimantan Timur dan menguasai ladang-ladang gas dan minyak lepas pantai Balikpapan; dan Total Indonesie menjadi Pertamina Hulu Mahakam yang menambang minyak dan gas di wilayah delta Sungai Mahakam. ***
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024