Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kalimantan Timur gencar menggalakkan seni bertutur melalui lomba di 10 kabupaten/kota, menyasar berbagai jenjang pendidikan mulai dari TK, SD, SMP, hingga SMA, sebagai upaya meningkatkan minat dan budaya baca di kalangan generasi muda.

"Selama 2024 ini, kami banyak menyelenggarakan lomba di tingkat sekolah dasar hingga menengah. Ada lomba mewarnai, resensi, bertutur, dan lain sebagainya," ujar Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca (P3KM) DPK Kaltim Hana Iriana di Samarinda, Selasa.

Ia menyebutkan bahwa dengan semakin banyaknya lomba yang diselenggarakan, anak-anak dan pelajar akan semakin tertarik untuk membaca dan bercerita.

"Target kami di tahun 2025, meningkatkan jumlah lomba bertutur, terutama menuturkan bahasa Kutai, Paser hingga Dayak dalam menjaga kearifan lokal, baik di tingkat sekolah maupun di desa-desa," ungkapnya.

Tidak hanya menggelar lomba berututur, DPK Kaltim juga aktif mengampanyekan program-program untuk menggerakkan minat baca generasi muda. Salah satunya adalah lomba resensi buku untuk tingkat SMA/SMK dan undian berhadiah sepeda motor bagi pengunjung Perpustakaan Kaltim.

Keberhasilan program DPK Kaltim salah satunya terlihat dari perpustakaan sekolah di SMA Negeri 4 Berau. Perpustakaan yang terakreditasi ini berhasil masuk enam besar nasional Perpustakaan Garden Library Puri (Garlip) 2024 pada klaster III.

"Ini menunjukkan bahwa dengan upaya yang tepat, potensi literasi di Kaltim dapat terus ditingkatkan. DPK Kaltim bertekad untuk memperluas inisiatif serupa ke seluruh provinsi," kata Hana.

Lebih lanjut, Hana menghimbau masyarakat, khususnya orang tua untuk mendukung minat baca anak.

"Anak-anak harus diberikan fasilitas dan ruang agar mereka senang membaca. Perpustakaan DPK Kaltim bisa menjadi sarana mencari ilmu dan referensi," jelasnya.

Hana juga menyoroti pentingnya peran pustakawan dalam peningkatan literasi. Ia mengungkapkan bahwa jumlah pustakawan bersertifikat di Kaltim masih sangat terbatas.

"Hingga tahun 2024, hanya dua orang pustakawan bersertifikat di Kaltim. Padahal, interaksi langsung dengan masyarakat sangat penting dalam mengembangkan keterampilan pustakawan," tambah Hana.

Menyadari tantangan era digital, DPK Kaltim telah merancang program-program inovatif untuk meningkatkan minat baca.

"Kami telah meluncurkan perpustakaan digital 'Buncu Baca Etam' dan aplikasi 'iKaltim' yang bisa diakses melalui ponsel pintar," jelas Hana.

DPK Kaltim juga fokus pada peningkatan fasilitas perpustakaan di seluruh kabupaten dan kota.

"Kami ingin memastikan bahwa setiap kabupaten dan kota memiliki perpustakaan yang memadai dengan fasilitas yang mendukung program literasi," pungkas Hana.

Pewarta: Ahmad Rifandi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024