Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kutai Timur kembali menggelar debat publik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Hotel Bumi Senyiur Kota Samarinda, pada Selasa (19/11).
"Debat publik yang kedua mengusung tema optimalisasi sumber daya non tambang menuju Kutai Timur yang makmur dan merata," kata Ketua KPU Kutim Siti Akhlis Maafin .
Ia mengatakan Pilkada serentak 2024 merupakan sarana integrasi bangsa. Melalui debat kedua tersebut seluruh masyarakat dapat mengetahui visi misi dan program kedua pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kutim.
Akhlis menuturkan bahwa tema tersebut sesuai dengan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) dan rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJMD) Kutai Timur.
"Ini kami rancang sesuai dengan program Pemerintah Kabupaten Kutai Timur. Apalagi saat ini Kutim masih sangat bergantung pada sektor pertambangan," ucapnya.
Lebih lanjut, Akhlis menegaskan debat publik paslon Bupati dan Wakil Bupati pada Pilkada Kutim 2024 diharapkan dapat meningkatkan partisipasi pemilih pada 27 November 2024.
Ia mengungkapkan pada Pilkada 2020 lalu, partisipasi masyarakat hanya mencapai 66,48 persen dengan presentasi golput 33,52 persen.
Lanjutnya pentingnya peningkatan partisipasi masyarakat dalam menentukan pemimpin Kutim lima tahun ke depan.
"Masyarakat lah yang nantinya akan mengantarkan para pemimpin Kutai Timur yang berintegritas dan bermartabat," ujar Akhlis.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024
"Debat publik yang kedua mengusung tema optimalisasi sumber daya non tambang menuju Kutai Timur yang makmur dan merata," kata Ketua KPU Kutim Siti Akhlis Maafin .
Ia mengatakan Pilkada serentak 2024 merupakan sarana integrasi bangsa. Melalui debat kedua tersebut seluruh masyarakat dapat mengetahui visi misi dan program kedua pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kutim.
Akhlis menuturkan bahwa tema tersebut sesuai dengan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) dan rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJMD) Kutai Timur.
"Ini kami rancang sesuai dengan program Pemerintah Kabupaten Kutai Timur. Apalagi saat ini Kutim masih sangat bergantung pada sektor pertambangan," ucapnya.
Lebih lanjut, Akhlis menegaskan debat publik paslon Bupati dan Wakil Bupati pada Pilkada Kutim 2024 diharapkan dapat meningkatkan partisipasi pemilih pada 27 November 2024.
Ia mengungkapkan pada Pilkada 2020 lalu, partisipasi masyarakat hanya mencapai 66,48 persen dengan presentasi golput 33,52 persen.
Lanjutnya pentingnya peningkatan partisipasi masyarakat dalam menentukan pemimpin Kutim lima tahun ke depan.
"Masyarakat lah yang nantinya akan mengantarkan para pemimpin Kutai Timur yang berintegritas dan bermartabat," ujar Akhlis.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024