Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur (Disbun Kaltim) Ence Achmad Rafiddin Rizal mengatakan, pembangunan perkebunan berkelanjutan perlu didukung data akurat, karena perencanaan dan kebijakan pemerintah mengacu pada data yang tersedia.
"Di berbagai kesempatan, kami terus mengajak dinas perkebunan di kabupaten terus memutakhirkan data tiap tahun, kemudian melakukan sinkronisasi data antara provinsi dan kabupaten," ujar Rizal di Samarinda, Senin.
Selain sebagai acuan perencanaan pembangunan perkebunan dan kebijakan, keberadaan data spasial terkini juga dapat mendukung keberlanjutan usaha perkebunan yang minim konflik lahan, karena data yang akurat bisa menjadi peta kebijakan.
Ia bersyukur karena bulan ini dinas perkebunan di lima kabupaten sudah menyerahkan data terkini ke provinsi melalui pertemuan Rekonsiliasi Data Perkebunan Besar Swasta (PBS) se-Kaltim dan Evaluasi Hasil Penilaian Usaha Perkebunan 2024 yang digelar pekan lalu.
Dalam pertemuan tersebut, dari tujuh dinas perkebunan kabupaten di Kaltim, hanya dua kabupaten yang tidak hadir, yakni Mahakam Ulu dan Berau, sehingga data terkini yang sementara dimiliki Dinas Perkebunan Kaltim adalah berasal dari lima kabupaten yang hadir.
Sedangkan data yang diperoleh dari lima kabupaten yang hadir tersebut adalah di Penajam Paser Utara memiliki 11 PBS kelapa sawit dengan realisasi tanam perkebunan inti seluas 28.983,60 hektare (ha), plasma 443,93 ha, dan ada 5 koperasi mitra.
Kabupaten Paser juga memiliki 11 izin usaha perkebunan (IUP) dengan total seluas 39.146,98 ha, memiliki 7 pabrik kelapa sawit (pks) dengan kapasitas terpasang 360 ton/jam, kapasitas terpakai 299 ton/jam, sementara produksi tandan buah segar (TBS) inti 95.733.37 ton dan untuk plasma masih proses mengumpulkan data.
Kabupaten Paser terdapat 37 PBS/PBN (perusahaan besar negara) dengan realisasi tanam inti 100.652 ha, plasma 46.237,58 ha, 84 koperasi mitra, 46 IUP seluas 238.782,03 ha, 18 pks dengan kapasitas terpasang 940 ton/jam, kapasitas terpakai 791 ton/jam, produksi TBS inti dan plasma proses pengumpulan data.
Kabupaten Kutai Kartanegara terdapat 55 PBS kelapa sawit dan karet, realisasi tanam Inti 144.149 ha, plasma 26.947 ha, 53 koperasi mitra, 64 IUP seluas 453.438 ha, 20 pks dengan kapasitas terpasang 1.125 ton/jam, kapasitas terpakai 834,99 ton/jam, produksi TBS inti dan plasma proses pengumpulan data.
Kabupaten Kutai Timur terdapat 157 PBS kelapa sawit dan karet, realisasi tanam inti 369.704,12 ha, plasma 81.897,42 ha, kemitraan saprodi terbatas dan kemitraan lain 7.760,27 ha, 197 Koperasi mitra, 157 IUP seluas 778.097,46 ha, 38 pks dengan kapasitas terpasang 2.040 ton/jam, kapasitas terpakai 1828,56 ton/jam, produksi TBS 5.008.253,24 ton inti dan 391.488,80 ton plasma.
"Kabupaten Kutai Barat terdapat 35 PBS dengan realisasi tanam inti 196.267 ha, plasma 26.127 ha, 45 koperasi mitra, 34 IUP seluas 462.035 ha, 10 pks dengan kapasitas terpasang 585 ton/jam, kapasitas terpakai 548 ton/jam, produksi TBS inti dan plasma dalam pendataan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024
"Di berbagai kesempatan, kami terus mengajak dinas perkebunan di kabupaten terus memutakhirkan data tiap tahun, kemudian melakukan sinkronisasi data antara provinsi dan kabupaten," ujar Rizal di Samarinda, Senin.
Selain sebagai acuan perencanaan pembangunan perkebunan dan kebijakan, keberadaan data spasial terkini juga dapat mendukung keberlanjutan usaha perkebunan yang minim konflik lahan, karena data yang akurat bisa menjadi peta kebijakan.
Ia bersyukur karena bulan ini dinas perkebunan di lima kabupaten sudah menyerahkan data terkini ke provinsi melalui pertemuan Rekonsiliasi Data Perkebunan Besar Swasta (PBS) se-Kaltim dan Evaluasi Hasil Penilaian Usaha Perkebunan 2024 yang digelar pekan lalu.
Dalam pertemuan tersebut, dari tujuh dinas perkebunan kabupaten di Kaltim, hanya dua kabupaten yang tidak hadir, yakni Mahakam Ulu dan Berau, sehingga data terkini yang sementara dimiliki Dinas Perkebunan Kaltim adalah berasal dari lima kabupaten yang hadir.
Sedangkan data yang diperoleh dari lima kabupaten yang hadir tersebut adalah di Penajam Paser Utara memiliki 11 PBS kelapa sawit dengan realisasi tanam perkebunan inti seluas 28.983,60 hektare (ha), plasma 443,93 ha, dan ada 5 koperasi mitra.
Kabupaten Paser juga memiliki 11 izin usaha perkebunan (IUP) dengan total seluas 39.146,98 ha, memiliki 7 pabrik kelapa sawit (pks) dengan kapasitas terpasang 360 ton/jam, kapasitas terpakai 299 ton/jam, sementara produksi tandan buah segar (TBS) inti 95.733.37 ton dan untuk plasma masih proses mengumpulkan data.
Kabupaten Paser terdapat 37 PBS/PBN (perusahaan besar negara) dengan realisasi tanam inti 100.652 ha, plasma 46.237,58 ha, 84 koperasi mitra, 46 IUP seluas 238.782,03 ha, 18 pks dengan kapasitas terpasang 940 ton/jam, kapasitas terpakai 791 ton/jam, produksi TBS inti dan plasma proses pengumpulan data.
Kabupaten Kutai Kartanegara terdapat 55 PBS kelapa sawit dan karet, realisasi tanam Inti 144.149 ha, plasma 26.947 ha, 53 koperasi mitra, 64 IUP seluas 453.438 ha, 20 pks dengan kapasitas terpasang 1.125 ton/jam, kapasitas terpakai 834,99 ton/jam, produksi TBS inti dan plasma proses pengumpulan data.
Kabupaten Kutai Timur terdapat 157 PBS kelapa sawit dan karet, realisasi tanam inti 369.704,12 ha, plasma 81.897,42 ha, kemitraan saprodi terbatas dan kemitraan lain 7.760,27 ha, 197 Koperasi mitra, 157 IUP seluas 778.097,46 ha, 38 pks dengan kapasitas terpasang 2.040 ton/jam, kapasitas terpakai 1828,56 ton/jam, produksi TBS 5.008.253,24 ton inti dan 391.488,80 ton plasma.
"Kabupaten Kutai Barat terdapat 35 PBS dengan realisasi tanam inti 196.267 ha, plasma 26.127 ha, 45 koperasi mitra, 34 IUP seluas 462.035 ha, 10 pks dengan kapasitas terpasang 585 ton/jam, kapasitas terpakai 548 ton/jam, produksi TBS inti dan plasma dalam pendataan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024