Para guru sekolah menengah kejuruan (SMK) jurusan akuntansi di Samarinda kini mengorientasikan sistem pembelajaran agar selaras dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).
"Hal ini diwujudkan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Akuntansi Samarinda dengan Kantor Akuntan Publik (KAP) Sudiyono dan Vera," kata Ketua MGMP Akuntansi Samarinda Musleh di Samarinda, Kaltim, Rabu.
Dia menjelaskan bahwa MoU ini bertujuan menjembatani kebutuhan industri dengan kurikulum pendidikan. Selama ini diakui pihaknya bahwa hanya beberapa sekolah saja yang bekerjasama dengan KAP. Melalui MGMP, semua SMK jurusan akuntansi di Samarinda dapat berpartisipasi.
Musleh melanjutkan, MoU ini mencakup kesepakatan KAP Sudiyono dan Vera akan berperan sebagai guru tamu. Praktisi dari KAP akan berbagi pengetahuan dan pengalaman di dunia kerja secara langsung kepada siswa.
Selain itu, KAP Sudiyono dan Vera juga akan menyediakan wadah Praktik Kerja Lapangan (PKL) bagi siswa SMK untuk mengaplikasikan ilmu akuntansi. Tak kalah penting, MoU ini mencakup penyelarasan kurikulum SMK. Materi pembelajaran di SMK akan disesuaikan dengan perkembangan standar akuntansi dan perpajakan yang berlaku di industri.
Sebanyak 15 SMK di Samarinda, baik negeri maupun swasta, turut serta dalam penandatanganan MoU ini. Di antaranya adalah SMK Negeri 1, SMK Negeri 8, SMK Negeri 12, SMK Negeri 14, SMK Negeri 15, SMK Negeri 16, SMK Negeri 19, SMK Negeri 20, SMK swasta Nabiel Husein, SMK WR Supratman Katolik, SMK Miftahul Ulum, SMK Subulussalam, dan SMK Muhammadiyah 1.
Sudiyono, pemilik KAP Sudiyono dan Vera, mengungkapkan bahwa kerja sama ini bermanfaat bagi kedua belah pihak.
"Dunia pendidikan dan dunia usaha harus saling berkolaborasi. Perkembangan akuntansi dan perpajakan di industri sangat cepat, sekolah harus mengikuti agar lulusannya siap kerja," jelasnya.
Sudiyono menyoroti pula peran teknologi dalam dunia akuntansi. Menurutnya, teknologi memang menggantikan sebagian pekerjaan akuntansi di level bawah.
Namun, pekerjaan yang membutuhkan analisis dan penyesuaian tetap harus dilakukan oleh manusia. "Robot akan menunjang pekerjaan akuntansi, bukan menggantikannya. Justru, kemajuan teknologi ini mempermudah pekerjaan akuntansi," tambahnya.
Sudiyono juga menekankan pentingnya adaptasi terhadap perkembangan teknologi. Seperti fungsi telepon seluler yang terus berkembang, menurutnya harus bisa memanfaatkan teknologi untuk kemajuan, bukan malah tergerus.
Ketua Panitia M. Iman Mustafa yang juga pengurus MGMP Kaltim, menyatakan bahwa kerja sama antara MGMP Akuntansi Samarinda dan KAP Sudiyono dan Vera ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas lulusan SMK jurusan akuntansi di Samarinda.
"Kami ingin lulusan SMK memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri dan mampu bersaing di dunia kerja," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama juga dirangkai dengan lokakarya tentang penggunaan artificial inteligence (AI)dalam pembuatan modul ajar yang dipaparkan oleh Nury Prihartini.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024
"Hal ini diwujudkan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Akuntansi Samarinda dengan Kantor Akuntan Publik (KAP) Sudiyono dan Vera," kata Ketua MGMP Akuntansi Samarinda Musleh di Samarinda, Kaltim, Rabu.
Dia menjelaskan bahwa MoU ini bertujuan menjembatani kebutuhan industri dengan kurikulum pendidikan. Selama ini diakui pihaknya bahwa hanya beberapa sekolah saja yang bekerjasama dengan KAP. Melalui MGMP, semua SMK jurusan akuntansi di Samarinda dapat berpartisipasi.
Musleh melanjutkan, MoU ini mencakup kesepakatan KAP Sudiyono dan Vera akan berperan sebagai guru tamu. Praktisi dari KAP akan berbagi pengetahuan dan pengalaman di dunia kerja secara langsung kepada siswa.
Selain itu, KAP Sudiyono dan Vera juga akan menyediakan wadah Praktik Kerja Lapangan (PKL) bagi siswa SMK untuk mengaplikasikan ilmu akuntansi. Tak kalah penting, MoU ini mencakup penyelarasan kurikulum SMK. Materi pembelajaran di SMK akan disesuaikan dengan perkembangan standar akuntansi dan perpajakan yang berlaku di industri.
Sebanyak 15 SMK di Samarinda, baik negeri maupun swasta, turut serta dalam penandatanganan MoU ini. Di antaranya adalah SMK Negeri 1, SMK Negeri 8, SMK Negeri 12, SMK Negeri 14, SMK Negeri 15, SMK Negeri 16, SMK Negeri 19, SMK Negeri 20, SMK swasta Nabiel Husein, SMK WR Supratman Katolik, SMK Miftahul Ulum, SMK Subulussalam, dan SMK Muhammadiyah 1.
Sudiyono, pemilik KAP Sudiyono dan Vera, mengungkapkan bahwa kerja sama ini bermanfaat bagi kedua belah pihak.
"Dunia pendidikan dan dunia usaha harus saling berkolaborasi. Perkembangan akuntansi dan perpajakan di industri sangat cepat, sekolah harus mengikuti agar lulusannya siap kerja," jelasnya.
Sudiyono menyoroti pula peran teknologi dalam dunia akuntansi. Menurutnya, teknologi memang menggantikan sebagian pekerjaan akuntansi di level bawah.
Namun, pekerjaan yang membutuhkan analisis dan penyesuaian tetap harus dilakukan oleh manusia. "Robot akan menunjang pekerjaan akuntansi, bukan menggantikannya. Justru, kemajuan teknologi ini mempermudah pekerjaan akuntansi," tambahnya.
Sudiyono juga menekankan pentingnya adaptasi terhadap perkembangan teknologi. Seperti fungsi telepon seluler yang terus berkembang, menurutnya harus bisa memanfaatkan teknologi untuk kemajuan, bukan malah tergerus.
Ketua Panitia M. Iman Mustafa yang juga pengurus MGMP Kaltim, menyatakan bahwa kerja sama antara MGMP Akuntansi Samarinda dan KAP Sudiyono dan Vera ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas lulusan SMK jurusan akuntansi di Samarinda.
"Kami ingin lulusan SMK memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri dan mampu bersaing di dunia kerja," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama juga dirangkai dengan lokakarya tentang penggunaan artificial inteligence (AI)dalam pembuatan modul ajar yang dipaparkan oleh Nury Prihartini.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024