Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Perwakilan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Timur akan melakukan revolusi dalam kampanye atau penyuluhan program keluarga berencana.

"Meski secara umum pelaksanaan program KB di Kaltim sudah berjalan dengan sangat baik, kami akan segera mengubah pola kampanye dengan program-program yang lebih menyentuh masyarakat," kata Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim Yenrizal Makmur di Samarinda, Rabu.

Saat membuka Sosialisasi Advokasi dan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Below The Line ia mengatakan revolusi komunikasi akan dilakukan, dari sebelumnya yang cenderung menonjolkan "above the line" (di atas garis) akan diubah menjadi "below the line" (di bawah garis).

"Revolusi komunikasi akan dilakukan dengan pendekatan media below the line. Media yang digunakan harus mampu menjangkau kebutuhan masyarakat bawah. Produksi media harus selalu didasarkan pada hasil analisis," ujarnya.

Setiap kabupaten dan kota, kata dia, harus dipetakan dengan catatan yang berbeda. Pendekatan setiap daerah pasti tidak akan sama, karenanya media harus ditetapkan sesuai kebutuhan masyarakat setempat

Menurut dia langkah penting yang akan dilakukan untuk memuluskan rencana ini adalah dengan menjalin kerja sama kemitraan dengan Pemprov dan pemerintah kabupaten/kota se-Kaltim dan Kaltara.

Kemitraan dimaksud, menurut dia, diantaranya juga terkait dengan strategi pelibatan para ketua Rukun Tetangga (RT) dalam kampanye/sosialisasi program KB di masyarakat.

Yenrizal mengatakan pertumbuhan penduduk di Kaltim dalam Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SKDI) 2000-2010 memang menunjukkan tren pertumbuhan yang cukup tinggi mencapai 3,82 persen.

Namun, katanya, 2,1 persen diantaranya justru disebabkan oleh migrasi penduduk luar Kaltim yang menganggap Kaltim sebagai daerah yang potensial untuk mencari nafkah. Artinya, jumlah penduduk kita juga dipengaruhi masuknya para tenaga kerja dari luar daerah.

"Sebagian besar penduduk yang masuk adalah para tenaga kerja. Karena itu kampanye BKKBN juga menyasar perusahaan-perusahaan melalui para petugas lapangan kami. Prinsipnya semua lini kita garap, termasuk daerah bantaran sungai yang selama ini sangat sulit dijangkau," kata Yenrizal.

Menurut dia upaya lain yang dilakukan adalah dengan mengintensifkan penyuluhan generasi berencana (Genre) di sekolah maupun di kampus-kampus.

Dia mengatakan program KB yang akan terus digencarkan ini sejalan dengan harapan Gubernur Awang Faroek Ishak untuk membangun generasi-generasi yang cerdas, sehat dan beraklak mulia.

"Bapak gubernur selalu menegaskan agar anak-anak usia sekolah harus tetap bersekolah. Fase pertama adalah sekolah hingga perguruan tinggi. Fase kedua bekerja dan fase ketiga baru berkeluarga. Jangan sampai sekolahnya saja belum lulus, kemampuan kerjanya belum ada, sudah menikah," kata Yenrizal.

Sementara itu Direktur Advokasi dan KIE BKKBN Yunus Patriawan Noya yang hadir sebagai pembicara dalam sosialisasi tersebut menjelaskan, pendekatan below the line dengan pelibatan para ketua RT diyakini akan lebih efektif karena dilakukan dengan kampanye dari rumah ke rumah.

Namun, kata dia, sebelumnya perlu dilakukan kajian dan analisis terlebih dahulu terkait media yang tepat yang akan digunakan untuk sosialisasi.

Menurut dia selain harus mendapat tambahan pengetahuan tentang program KB, para ketua RT nantinya juga harus dibekali media tepat yang dibutuhkan masyarakat.

Semua mitra, katanya, harus diberi media yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. Oleh karena itu harus ada kajian terlebih dahulu sebelum menetapkan media yang tepat di satu daerah atau kawasan.

"Yang pasti pendekatan tiap daerah tidak harus sama, bisa berbeda-beda sesuai kultur setempat, sebab tidak jarang, kita berhadapan dengan sistem nilai yang hidup di sana," kata ungkap Yunus.

Peserta sosialisasi ini berasal dari SKPD Pemprov Kaltim, mitra kerja tingkat provinsi, SKPD tingkat kabupaten/kota dan mitra kerja di kabupaten/kota denga jumlah peserta mencapai 80 orang. (*)

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014