Ketua DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur Raup Muin menekankan pemerintah kabupaten perlu mengoptimalkan penanganan kekerdilan anak (stunting) akibat kurang asupan gizi di daerah yang akrab disapa Benuo Taka itu.
"Kami tekankan penanganan stunting perlu dioptimalkan dan dimulai dari skala kecil," ujar Raup Muin di Penajam, Senin.
Penanganan kekerdilan anak dari skala kecil, menurut dia, dapat dilakukan mulai dari meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mencegah stunting pada generasi penerus.
Kemudian meningkatkan kesadaran masyarakat menyangkut pentingnya menjaga lingkungan dan menerapkan pola makan seimbang yang diyakini dapat memberikan dampak positif dalam penanggulangan kekerdilan anak.
"Penerapan pola makan sehat dan konsumsi makanan bergizi dengan konsep empat sehat lima sempurna diyakini dapat cegah gizi buruk," katanya.
Ia juga menekankan pentingnya peran pemerintah kabupaten dalam penanganan stunting sebagai upaya preventif untuk menjaga kesehatan generasi muda dan memastikan pertumbuhan anak-anak optimal.
Kader pos pelayanan terpadu (posyandu) diharapkan aktif di lingkungan masyarakat guna memberikan penyuluhan mengenai pentingnya asupan gizi yang cukup bagi calon ibu dan anak.
Saat ini balita yang mengalami kekerdilan di Kabupaten Penajam Paser Utara, terdata 1.034 orang, yakni di Kecamatan Penajam 345 anak, Kecamatan Waru 24 orang, Kecamatan Babulu 311 balita dan di Kecamatan Sepaku 354 orang.
Masyarakat diimbau agar dapat rutin dan rajin memeriksakan kesehatan, serta perkembangan anak-anak ke fasilitas kesehatan terdekat di tempat tinggal masing-masing.
"Asupan gizi anak harus tercukupi agar dapat tumbuh dengan baik dan hasilkan generasi emas penerus bangsa," jelasnya.
Pendekatan konsisten dan berkelanjutan diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, demikian Raup Muin. (Adv)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024