Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Sepaku, Penajam Paser Utara, tidak hanya menarik industri konstruksi atau logistik, tapi juga mendorong pertumbuhan pasar komputer jinjing alias laptop di Kalimantan Timur.

“Terutama sebab jumlah penduduk Balikpapan terus bertambah, juga Samarinda, dan kota-kota lainnya di Kaltim, dan didorong kebutuhan masyarakat mengakses teknologi informasi,” kata Kepala Humas Asus Indonesia Muhammad Firman, di Balikpapan,Sabtu.

Ia mengatakan bisnis, pendidikan, bekerja jarak jauh, hingga munculnya lapangan kerja baru seperti pembuat konten atau content creator diyakini mendorong pertumbuhan pasar laptop hingga 10 persen per tahun di Kaltim.

Satu penyebabnya juga adalah perubahan besar perilaku sebab wabah COVID-19 lampau yang membuat orang menjadi terbiasa dengan serbadigital hampir di semua sektor.

“Maka menjadi kewajiban kami menyediakan laptop yang sesuai dengan berbagai kebutuhan masyarakat tersebut,” kata Firman.

Pada kesempatan itu juga Firman mengenalkan Asus ProArt PZ13, laptop yang bisa diringkas jadi tablet berbobot 860 gram. Menurut Firman, varian ini terutama menyasar ceruk pasar yang terbuka karena gaya hidup bekerja di luar kantor, berpindah-pindah dari kafe ke kafe, atau co-working space (ruang kerja umum dengan fasilitas utama sinyal wifi internet).

“Diantara para pembuat konten itu, selain bisa juga desainer, atau siapa saja yang butuh perangkat yang ringkas, mudah dibawa-bawa seperti tablet, tapi juga tetap bertenaga, yang bisa menjalankan program-program atau aplikasi yang biasa dipasang di laptop untuk kebutuhan editing seperti Adobe Premiere Pro atau DaVinci Resolve,” paparnya.

Sebab itu Asus ProArt PZ13 dipasangi central processing unit (CPU) Snapdragon, memori RAM 16GB dan kapasitas penyimpanan 1TB dan pakai sistem operasi Windows 11. Semua perangkat itu dijalankan dengan tenaga dari batere 70WHrs yang dayanya baru perlu dicas kembali setelah dipakai 17 jam non stop tanpa dicolok ke sumber listrik.  

Asus ProArt PZ13 (ANTARA/novi abdi)


Lanjutnya bagian dari keringkasan juga, PZ13 bisa dilepas dari keyboardnya, dan bisa dijalankan dengan layar sentuh, keyboard virtual, atau menggunakan pensil stylus Asus Pen 2.0 yang jadi bagian tidak terpisahkan dari pembelian laptopnya.

“Bila mau lapang, bagian layar atau tabletnya tinggal dipasang lagi ke bagian keyboard-nya, dan kita dapat laptop seperti biasa,” kata Firman.  

Untuk antisipasi gaya kerja yang terus berpindah-pindah itu juga, ProArt PZ13 dibuat dengan bodi logam campuran alumunium (alumunium alloy) yang ringan tapi kuat. Perangkat ini juga lulus berbagai uji untuk mendapatkan sertifikat Mil Std 810 H dan Rating IP52, alias sudah antiair dan antidebu.

“Jadi mau bikin laporan langsung dari lapangan juga bisa,” ujar Firman. 
 

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024