Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kepala Dinas Peternakan Provinsi Kaltim Dadang Sudarya mengatakan program pencapaian 2 juta ekor sapi pada 2018 merupakan upaya untuk mewujudkan kemandirian pangan agar ke depan tidak tergantung dengan daerah lain.

"Kita harus sadar bahwa tidak mungkin selamanya daerah ini tergantung pangan dari daerah lain, termasuk pangan asal hewan yang selama ini masih kita datangkan dari luar Kaltim," ujar Kepala Dinas Peternakan Kaltim Dadang Sudarya di Samarinda, Senin.

Ia mengatakan pembanguna peternakan merupakan satu bagian dari 13 program prioritas unggulan pembangunan di Kaltim, yakni terkait dengan program pembangunan swasembada pangan, termasuk pangan asal ternak yang memang hingga kini di Kaltim belum mampu mandiri.

Pembangunan peternakan di Kaltim, kata dia, diarahkan dalam rangka kemandirian dan kedaulatan pangan asal ternak, baik secara kuantitas maupun secara kualitas yang berkaitan dengan kesehatan dan keamanan hewan.

Subsektor, kata dia, turut berperan dalam mendorong peningkatan kualitas sumberdaya manusia, yakni dari sisi pemenuhan gizi melalui penyediaan protein asal hewani berupa daging, telur, dan susu.

Dia meyakini bahwa program 2 juta ekor sapi pada 2018 akan terwujud karena ada beberapa faktor yang mendukungnya, seperti dukungan kuat dari Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak untuk menjadikan Kaltim dan Kaltara sebagai produsen ternak sapi, atau membebaskan diri dari sekedar konsumen potensial.

Sedangkan sasaran pendanaan dalam upaya mewujudkan program 2 juta ekor sapi pada 2018, menurut Dadang, adalah melalui APBN, APBD Kaltim, APBD kabupaten dan kota, perbankan baik Bank Kaltim, BRI, maupun BNI, perusahaan tambang, perusahaan sawit, dan perusahaan lain.

Ia mengatakan pola usaha peternakan sapi yang dikembangkan ada beberapa sistem, yakni usaha pokok, usaha industri, cabang usaha, dan usaha sambilan yang selama ini dilakukan petani sehingga sambil mengurusi ternak sapi, petani masih bisa menggarap lahan lainnya.

"Dalam mewujudkan 2 juta ekor sapi harus memanfaatkan sumberdaya secara optimal, terutama lahan dan sumber pakan lokal untuk pengembangan peternakan sapi melalui pola berbasis agribisnis, termasuk dengan pola integrasi dengan tanaman pangan," ujarnya.    (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014