Legislator Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Thohiron menyebut keberadaan museum seni budaya sangat penting untuk melestarikan kebudayaan asli Indonesia.

"Kami apresiasi rencana Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK)  melakukan pembangunan museum seni budaya di Kabupaten Penajam Paser Utara," ujar Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara itu di Penajam, Selasa.

Ia juga mengingatkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) Kabupaten Penajam Paser Utara untuk melakukan pencatatan dan pendataan (inventarisasi) aset seni budaya di daerah yang dikenal dengan Benuo Taka itu.

"Selain aset seni budaya dalam bentuk benda, kebudayaan non-benda juga perlu inventarisasi," ucapnya.

Kebudayaan tersebut perlu didata dan dicatat dengan baik, lanjut dia, agar ke depan tidak diakui atau diklaim oleh daerah lain, bahkan negara lain.

Kementerian Koordinator Bidang (Kemenko) PMK, kata dia, berencana membangun museum seni budaya di Kabupaten Penajam Paser Utara karena masyarakat yang ada di kabupaten ini cukup heterogen.

Ia mengatakan keberadaan museum seni budaya sangat penting dalam pelestarian kebudayaan, agar jangan sampai kebudayaan mengalami pergeseran akibat masuknya budaya luar ke Indonesia.

Pembangunan museum seni budaya di Kabupaten Penajam Paser Utara, menurutnya perlu dilakukan, apalagi kabupaten ini merupakan daerah terdekat dengan Ibu Kota Nusantara (IKN), ibu kota masa depan Indonesia.

Museum seni budaya sebagai wadah untuk melestarikan kebudayaan asli Indonesia, kata dia khususnya di Kabupaten Penajam Paser Utara yang memiliki penduduk majemuk, berbagai ragam seni budaya harus dilestarikan.

"Pemerintah kabupaten serta DPRD sangat antusias dan mendukung rencana Kemenko PMK, kami akan sediakan lahan lokasi pembangunan museum seni budaya itu," ujarnya.

Apalagi saat ini posisi Kabupaten Penajam Paser Utara merupakan mitra IKN, kata dia, sehingga dapat menunjang ibu kota negara baru Indonesia tersebut dalam pelestarian kebudayaan.(Adv)

Pewarta: Nyaman Bagus Purwaniawan

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024