Tingkat kandungan komponen dalam negeri (TKDN) kini mencapai 40 persen laptop dan dekstop Asus masuk dalam e-katalog LKPP (Lembaga Konsultasi Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah).

“Hal ini dimungkinkan karena produk kami sudah dirakit di dalam negeri,” kata Kepala Humas Asus Indonesia Muhammad Firman, Kamis.

Asus memiliki pabrik perakitan di Batam, Kepulauan Riau. Charger  atau pengisi daya untuk perangkat-perangkat tersebut dipastikan sudah asli buatan Indonesia. Demikian juga tas ransel yang menjadi standar kelengkapan penjualan laptop.  

Asus adalah perusahaan teknologi informasi asal Taiwan. Awal pekan ini, Firman dan timnya mengenalkan lima produk Asus di Balikpapan. Laptop ExpertBook B9 OLED, ExpertBook B6 Flip, Expertbook B3 B3404, ExpertBook B5 B5602, dan desktop ExpertStation D900 ditampilkan terutama untuk konsumen bisnis dan industri di Kota Minyak.

“Pun juga tidak menutup kemungkinan instansi pemerintah yang memerlukan komputer dengan spesifikasi yang diberikan oleh produk-produk tersebut,” katanya.

Di dalam e-katalog LKPP, ExpertBook B6 Flip misalnya, dipasangi label harga Rp47,9 juta per unit. Komputer meja ExpertStation D900 dijual dengan harga Rp16,53 juta.

Seluruh produk yang diperkenalkan menggunkan prosesor dari Intel vPro, lalu teknologi layar OLED dan chip grafis NVIDIA Quadro RTX dipasang di ExpertBook B5, B3, dan PC ExpertCenter D9. RAM (random access memory) pada ExpertBook B6 bisa sampai 128 GB (gigabyte) dan kapasitas penyimpanan data hingga 2 TB (terabyte).

Prosesor dan chip grafis tersebut memungkinkan komputer menjalankan aplikasi besar seperti pengolah grafis dan gambar atau analisis data namun tanpa kehilangan kecepatan.

“Dengan demikian kita bisa menghemat waktu dan tenaga. Penggunaan sumber daya menjadi efektif dan efisien,” kata Firman.

Di sisi lain, sejak mulai masuk Indonesia, Asus tidak pernah melewatkan Balikpapan sebagai kota tempat memamerkan produk-produknya. Perkembangan ekonomi Kalimantan Timur yang terus membaik menguatkan daya beli warganya.

“Terlebih lagi sekarang ada IKN dan Balikpapan jadi kota penyangganya, tentu akan membuka banyak peluang dan kesempatan yang lebih besar,” demikian Firman. ***

Pewarta: Novi Abdi

Editor : M.Ghofar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024