Medix Global mengadakan diskusi bertajuk "Wawasan dan Masa Depan Ekosistem Layanan Kesehatan di Indonesia" menghadirkan para pakar dan praktisi untuk membahas tantangan dan peluang di sektor kesehatan dan asuransi kesehatan Indonesia.
 
"Kami bekerja dengan mitra kami, termasuk perusahaan besar, asuransi kesehatan, dan reasuransi, untuk menawarkan solusi yang tidak hanya meningkatkan kesehatan manusia tetapi juga melindungi aspek keuangan bagi semua pemangku kepentingan yang terlibat," kata Pendiri dan CEO Medix Global Sigal Atzmon saat memberikan keterangan di Samarinda, Selasa.
 
Solusi yang ditawarkan Medix, menurutnya, membantu mengendalikan inflasi medis dan memastikan keberlanjutan seluruh ekosistem.
 
Para pakar yang terlibat dalam diskusi kesehatan itu, di antaranya pemimpin industri dan dua ahli kesehatan Medix, Pendiri dan CEO Medix Global Sigal Atzmon, dan Dokter Kasus Medis Senior Indonesia Medix Asia, Mona Jamtani.
 
Medix ialah perusahaan manajemen medis terkemuka, berkomitmen untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan, keahlian, perawatan, dan teknologi canggih untuk memenuhi kebutuhan kesehatan yang kritis.
 
Sejak 2006, Medix telah mengubah layanan kesehatan bagi jutaan orang dengan menyediakan respons medis yang dipersonalisasi, berbasis data, dan tak terbatas.
 
Indonesia, dengan pertumbuhan ekonomi yang signifikan, kini menjadi ekonomi terbesar ke-16 di dunia dan memiliki tingkat pertumbuhan tertinggi ketiga di antara negara-negara G20. 
 
Namun, sistem kesehatan negara ini menghadapi tantangan besar yang menghambat potensinya, menghadirkan tantangan dan peluang bagi penyedia layanan kesehatan.
 
Biaya kesehatan di Indonesia meningkat 13,6 persen dari tahun ke tahun pada 2023, melampaui kenaikan rata-rata 11,5 persen di negara-negara Asia lainnya. Akibatnya, klaim asuransi kesehatan melonjak 25 persen dari tahun ke tahun menjadi Rp20,83 triliun.
 
Hampir semua perusahaan asuransi kesehatan terpaksa meninjau ulang harga produk mereka, menyebabkan kenaikan premi yang signifikan, bahkan mencapai persentase dua digit.
 
Studi pada Mei 2022 menunjukkan peningkatan kasus kanker di Indonesia, dengan hampir 1,8 juta kasus terdeteksi pada 2018 dibandingkan dengan hanya 726.555 pada 2014. 
 
Lebih dari 70 persen pasien didiagnosis pada tahap lanjut, yang sangat mempengaruhi kualitas hidup mereka. Investasi yang tidak memadai dalam sumber daya dan kualitas perawatan serta fasilitas medis yang bervariasi di seluruh wilayah dan rumah sakit tetap menjadi masalah utama di Indonesia.
 
Banyak konsumen layanan kesehatan Indonesia tidak mempercayai sistem kesehatan lokal, dengan perkiraan 600.000 hingga 2 juta orang mencari perawatan medis di luar negeri setiap tahun. 
 
Tren ini meningkatkan klaim asuransi dan seringkali mengakibatkan perjalanan yang tidak perlu, karena perawatan berkualitas tinggi sebenarnya tersedia di dalam negeri. Menggabungkan perawatan berkualitas domestik dengan keahlian medis yang diterapkan secara global dapat meningkatkan kualitas perawatan.
 
"Meningkatkan kepercayaan dan mempertahankan pasien di dalam negeri sangat penting untuk meningkatkan ekosistem layanan kesehatan dan memastikan keberlanjutannya dalam jangka panjang," ungkap Sigal Atzmon.
 
Dokter Kasus Medis Senior Indonesia Medix Asia, Mona Jamtani menambahkan wawasan dengan menyoroti pentingnya keberlanjutan dalam layanan kesehatan, menekankan pemantauan dan perhatian terus menerus terhadap perkembangan kesehatan medis pasien untuk membangun kepercayaan jangka panjang.
 
"Ada dokter dan fasilitas medis yang sangat baik di Indonesia, jadi kita hanya perlu tahu ke mana harus menemukan mereka dan bagaimana melakukan navigasinya," tuturnya.
 
Pihaknya telah bekerja keras selama beberapa tahun terakhir untuk mendapatkan kepercayaan konsumen kesehatan Indonesia dan mendukung mereka sepanjang perjalanan mereka. 
 
"Saya sangat bangga atas kepercayaan yang mereka berikan kepada kami," tutur Mona Jamtani.
 

Pewarta: Ahmad Rifandi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024