Samarinda (ANTARA Kaltim)  -  Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN ) Provinsi Kalimantan Timur melakukan evaluasi  dengan menggelar  rapat telaah   (Review) semestaer I  tahun 2014  terhadap  kinerja program Kependudukann Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga  (KKB PK).

“Tujuan dari rapat  evaluasi ini adalah  untuk mengevaluasi dan  mengetahui  sejauh mana  pencapaian  kinerja  semestaer I ,  pencapaian bukan hanya semata-mata peserta KB tetapi  juga pembangunan keluarga sejahtera, “ kata  Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim, Yenrizal Makmur usai pembukaan rapat review di Kantor Gubernur Kaltim, Kamis, 21/8.

Menurutnya  dari hasil  evaluasi ini nantinya diketahui apa saja yang menjadi permasalahan disejumlah daerah dan  langkah-langkah apa yang harus dilakukan di semester  II atau enam bulan kedepan  sehingga target Kontrak Kinerja Provinsi (KKP) dapat dicapai .

Ia mengatakan pencapaian KKP  yang ditetapkan BKKBN pusat kepada  BKKBN Kaltim hingga saat ini sudah mencapai 58 persen, diharapkan hingga akhir tahun KKP dapat tercapai bahkan melampui  target.

Yenrizal menjelaskan melihat pencapaian saat ini sudah cukup bagus, meskipun demikian tentunya ada hal-hal yang perlu dievaluasi, seperti pemeratan pelayanan KB , keikutsertaan KB pria yang  masih rendah serta jangkuan pelayanan di daerah perbatasan, pedalaman dan pesisir.

Dia berharap dengan kehadiran SKPD KB Kabupaten dan kota  se - Kaltim dan Kaltara maka rapat evaluasi mendapatkan masukan-masukan serta solusi untuk mensukseskan program KB di masing-masing daerah.

Semenatra itu Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak di wakili Asisten  IV bidang administrasi ,  Meliana  mengatakan  berdasarkan data sensus penduduk tahun 2000 jumlah penduduk Kaltim mencapai 2,4 juta jiwa, kemudian pada tahun 2010  menjadi 3,5 juta jiwa  dan pada tahun 2013  sekitar  4 juta jiwa.

“Sedangkan laju pertumubuhan penduduk  Kaltim  cukup tinggi yakni sebesar 3,82 persen, sehingga perlu diwaspadai jangan sampai terjadi ledakan penduduk yang tidak  terkendali,” katanya.

Dikemukakannya bahwa meskipun  laju pertumbuhan penduduk di Kaltim  tinggi, tetapi bukan karena tingginya angka kelahiran tetapi karena tingganya angka migrasi dari daerah lain, sebab Kaltim memiliki daya tarik,  berlimpahnya Sumber Daya Alam (SDA) dan masih terbukanya peluang kerja.

Menurutnya salah satu solusi untuk menekan laju pertumbuhan penduduk dengan melaksanakan program KB, dengan memberikan pelayanan, pengaturan jarak kelahiran serta membina ketahanan keluarga.

Melalui program KB memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa “dua anak cukup”  itu paling tepat, sebab pemahaman  orang dulu “ banyak anak banyak rezeki” sudah tidak relevan lagi.

Dikemukakannya lebih baik memiliki sedikit anak tetapi berkualitas, bisa terjamin kesehatan, pendidikan dan  kesejahterannya. Jika memiliki banyak anak maka belum tentu semuanya terjamin bahkan akan membuat repot keluarga.

Meliana menceritakan pengalaman pribadinya  hanya memiliki dua anak, maka bisa memberikan pendidikan yang layak, dan kini anaknya sudah menjadi Dokter , mudah-mudahan hal itu bisa dicontoh masyarakat lainnya.

“Kepada masyarakat khususnya kepada  pasangan Usia Subur (PUS) untuk ikut program KB   dua anak cukup dan berkualitas,” imbaunya.(*)






Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014