Intensitas hujan yang tinggi sejak Selasa (9/7) pukul 06.15 WITA membuat sejumlah wilayah di Kota Balikpapan tergenang air.
Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan BMKG Balikpapan, Diyan Novrida mengatakan potensi hujan intensitas sedang hingga lebat masih terjadi hingga pukul 12.00 WITA untuk di Kota Balikpapan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024
Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan BMKG Balikpapan, Diyan Novrida mengatakan potensi hujan intensitas sedang hingga lebat masih terjadi hingga pukul 12.00 WITA untuk di Kota Balikpapan.
"Level siaga berpotensi menimbulkan genangan di jalanan dan pemukiman dan waspada terjadi longsor, guguran bebatuan atau erosi tanah dalam skala menengah, volume aliran sungai meningkat dan dapat menyebabkan banjir," katanya melalui keterangan pers, Selasa.
Ia menyebutkan untuk kondisi pasang surut air laut pada dasarian I Juli prakiraan Pasang Tertinggi pada 7 dan 8 Juli 2024 dengan ketinggian 2,8 meter pada pukul 07.00 dan 08.00 WITA.
"Dan prakiraan surut terendah 0,5 meter pada 6 hingga 10 Juli 2024 pukul 24.00, 13.00 WITA hingga 15.00 WITA, dan 24.00 WITA," katanya.
Berdasarkan pantauan ANTARA dan informasi grup kebencanaan Kota Balikpapan, genangan terjadi di beberapa kawasan di antaranya di wilayah Gunung Kawi, persimpangan Gunung Sari-Gunung Malang.
Kemudian kawasan Puskib, tanjakan Mazda, Jalan MT Haryono mulai dari simpang tugu beruang madu hingga jalan masuk ke Jalan MT Haryono yang dikenal dengan nama BJBJ Jalan Beller, hingga di kawasan Damai tepatnya sebelum jalan masuk menuju Terminal Damai.
Hingga informasi ini diturunkan, untuk di kawasan Beller, BJBJ, serta sebagian jalan di kawasan Jalan MT Haryono masih belum surut.
Adapun dampak dari sejumlah genangan air tersebut membuat kemacetan arus lalu lintas di sejumlah titik, khususnya yang tergenang air.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024